Grand Desain Pendidikan Karakter pada Tingkat Sekoah Dasar
Main Author: | Wasehudin, Wasehudin |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
, 2012
|
Online Access: |
http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/primary/article/view/743 http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/primary/article/view/743/595 |
Daftar Isi:
- Ketika “arogansi” mewarnai wajah Ibu Pertiwi, baik yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, maupun masyarakat yang ikut latah terhadap ulah para pemimpinnya yang pada akhirnya banyak menelan korban baik dari sipil maupun dari aparat keamanan itu sendiri. Perilaku arogan baik yang berwujud penganiayaan, penembakan, maupun intimidasi yang berujung pada hilangnya nyawa seseorang, seperti yang terjadi pada kasus akhir april 2012 lalu Prada Firman dari Batalyon Infanteri 221 Komando Cadangan Strategi TNI Angkatan Darat (KOSTRAD) Gorontalo tewas akibat bentrok dengan anggota Brimob Gorontalo. Metode yang hendak digunakan adalah model pendekatan “kualitatif deskriptif” yang berusaha untuk mendsain model pendidikan bukan hanya cerdas dari sisi IQ semata melainkan juga cerdas secara afektif dan motorik. Fenomena di atas, merupakan indikator yang dapat menunjukkan betapa buramnya wajah pendidikan yang seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, persaudaraan, dan persamaan, yang berkeadilan sebagaimana yang telah diamanatkan dalam falsafah hidup bangsa indonesia itu sendiri, namun nyatanya dan sangat disayangkan nilai-nilai dimaksud dan dianggap sakral terabaikan begitu saja. Untuk membangun paradigma tersebut lebih tepat apabila dimulai dari pendidikan usia masa sekolah dasar