UJI KUALITATIF FLAVONOID PADA EKSTRAK DAUN KANGKUNG AIR

Main Author: Anggitasari, Wima; Program Studi Farmasi Program Sarjana
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: LP3M STIKES dr. Soebandi , 2019
Subjects:
Online Access: http://jurnal.stikesdrsoebandi.ac.id/index.php/jkes/article/view/91
http://jurnal.stikesdrsoebandi.ac.id/index.php/jkes/article/view/91/72
Daftar Isi:
  • Ipomoea aquatica Forks (kangkung air) merupakan tanaman yang banyak dikenal oleh masyarakat. Bagian daun dimanfaatkan untuk pengobatan bisul, sakit perut, sakit kepala, demam, penyakit kulit, dan sembelit. Bagian akar dimanfaatkan sebagai obat wasir dan cacar. METODE Penyiapan Simplisia Daun kangkung yang diperoleh dilakukan sortasi basah, pencucian, perajangan, pengeringan dengan cara diangin–anginkan hingga setengah kering, dilanjutkan pengeringan dengan alat pengering yang dilengkapi blower pada suhu 50oC, sortasi kering, dan penggilingan. Penapisan Fitokimia Penapisan fitokimia meliputi pemeriksaan golongan senyawa alkaloid, flavonoid, kuinon, saponin, tanin, dan steroid/triterpenoid. Ekstraksi dan Pemantauan Ekstrak Ekstraksi dilakukan dengan metode ekstraksi sinambung menggunakan alat Soxhlet. Sejumlah 900 g simplisia diekstraksi bertingkat dengan pelarut n-heksana dan metanol. Ekstrak yang diperoleh dipekatkan dengan alat penguap hampa udara berputar pada suhu 40 – 50 oC. Pemantauan ekstrak dilakukan menggunakan KLT pralapis dengan fase diam silika gel GF254 menggunakan fase gerak n-heksana – kloroform (1:1), kloroform –metanol (15:1), metanolkloroform–air (65:25:4). Pemantauan bercak dilakukan dengan sinar ultraviolet (UV) dan penyemprot penampak bercak alumunimum (III) klorida 5% dalam metanol. Fraksinasi dan Pemantauan Fraksi Pemisahan dilakukan dengan metode ekstraksi cair cair dengan pelarut etil asetat dan n-butanol. Sejumlah 100 mg ekstrak metanol pekat dicampurkan dengan 300 mL air panas lalu diaduk hingga larut sebagai fraksi air, kemudian disaring. Fraksi air diekstraksi cair-cair dengan etil asetat dan dilanjutkan dengan pelarut n-butanol. Masing–masing fraksi yang diperoleh dengan alat penguap hampa udara berputar. Pemantauan fraksi dilakukan dengan sistem yang sama pada pemantauan ekstrak dan kromatografi kertas (KKt) dua dimensi. Pemurnian dan Uji Kemurnian Pemurnian dilakukan dengan KKt preparative menggunakan fase gerak yang sesuai. Uji kemurnian isolat dilakukan dengan KKt pengembangan tunggal dengan tiga fase gerak berbeda, yaitu asam asetat 15%, butanol-etanol-air (4:1:2,2), dan asam asetat-air-HCl (30:3:1) serta KKt dua dimensi menggunakan fase gerak butanol-asam asetat-air (4:1:5) dilanjutkan dengan asam asetat 15%. P