UJI EFEK ANALGETIK MINYAK DAUN CENGKEH (Zyzygium aromaticum) TERHADAP MENCIT JANTAN GALUR BALB/C

Main Author: Anggitasari, Wima; Program Studi Farmasi Program Sarjana
Format: Article info Journal
Bahasa: ind
Terbitan: LP3M STIKES dr. Soebandi , 2019
Subjects:
Online Access: http://jurnal.stikesdrsoebandi.ac.id/index.php/jkes/article/view/101
Daftar Isi:
  • Pada penelitian ini untuk menguji efek analgetik minyak daun cengkeh (Zyzygium aromaticum) terhadap mencit jantan galur balb/c. Cengkeh (Syzygium aromaticum) merupakan tumbuhan asli Indonesia. Indonesia merupakan salah satu produsen terbesar cengkeh di dunia (Kamataou,2012). Beberapa senyawa aktif yang terkandung di daun cengkeh antara lain eugenol, flavonoid, saponin, alkaloid (Talalahatu, 2015). Kandungan flavonoid dan eugenol mempunyai efek analgetik (Nurdjannah, 2004). Penelitian yang dilakukan oleh Dewi dkk (2017) menyebutkan bahwa ektrak etanol daun cengkeh memiliki efek analgetik. Alat yang digunakan untuk melakukan uji efek analgetik minyak daun cengkeh adalah kandang mencit, alat-alat gelas, timbangan, alat suntik oral, alat suntik injeksi, lemari es, dan stopwatch. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah minyak daun cengkeh. Bahan pembanding yang digunakan adalah tablet aspirin, suspending agent digunakan CMC Na 0,5% dan asam asetat sebagai penyebab nyeri yang digunakan pada mencit. Hewan uji yang digunakan dalam percobaan ini adalah mencit jantan galur Balb/c dengan bobot 25 – 30 gram yang berumur 5-6 minggu. Kondisi fisik hewan sehat dan tidak tampak cacat secara anatomi. Selain diuji normalitas, juga diuji homogenitas dengan uji Levene. Pada uji Levene didapat P<0,05 yang berarti varian data jumlah geliat tidak homogen. Data terdistribusi normal dan tidak homogen maka dilanjutkan dengan analisis statistik non parametrik. Untuk melihat apakah ada perbedaan jumlah geliat dari semua kelompok perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis dengan taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan analisis Kruskall Wallis diperoleh P<0,05 karena lebih kecil dari 0,05 berarti ada perbedaan bermakna pada jumlah geliat antar kelompok perlakuan. Kemudian uji dilanjutkan dengan uji Mann Whitney untuk melihat ada tidaknya perbedaan antar dua kelompok perlakuan. Pada penelitian ini kelompok minyak cengkeh 100 mg/kgBB (19,2 ± 5,3), minyak cengkeh 200 mg/kgBB (13,8 ± 2,5) dan aspirin (18,8 ± 2,2) perlakuan mencit memberikan perbedaan signifikan (p<0,05) dengan kelompok kontrol (36,6 ± 4,1) maka dapat dikatakan bahwa kelompok minyak cengkeh 100 mg/KgBB mempunyai efek analgetik. Efek ini dilihat dari pengaruhnya yang dapat mengurangi jumlah geliat mencit. Hasil keseluruhan analisis dapat diperoleh kesimpulan bahwa kelompok kontrol tidak mempunyai efek analgetik dalam mempengaruhi jumlah geliat pada mencit jantan yang diinduksi asam asetat Hal ini disebabkan karena kelompok kontrol hanya diberi suspensi CMC Na 0,5%. Untuk minyak cengkeh dosis 100 mgkgBB jika dibandingkan dengan kelompok aspirin memiliki perbedaan tidak signifikan pada efek analgetiknya dilihat dari uji Mann-Whitney yang memiliki p>0,05. Sedangkan untuk minyak cengkeh dosis 200 mg/kgBB jika dibandingkan dengan kelompok aspirin memiliki perbedaan yang signifikan (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa daya analgetik minyak cengkeh dosis 200 mg/kgBB lebih besar dibandingkan aspirin dan sedangkan apabila dibandingkan dengan minyak cengkih dosis 100 mg/kgBB perbedaanya tidak signifikan (p>0,05).