Rekrontruksi Mesin Frais Ajax Universal Model No. 2A Mark V Di Bengkel Mekanik Polman Negeri Bangka Belitung

Main Author: Pristiansyah, Pristiansyah
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung , 2019
Online Access: http://ejournal.polman-babel.ac.id/index.php/manutech/article/view/71
http://ejournal.polman-babel.ac.id/index.php/manutech/article/view/71/62
Daftar Isi:
  • Mechanical workshop in Polman Bangka Belitung has 8 units Ajax Universal Milling Machine Model No. 2A Mark V. The condition of the engine can not be used maximum, for example a milling machine with a serial number FR12. This machine was damaged at the rotary speed control (rpm) and need repairing process. This study aims to analyze the types and causes damage to the rotary speed control, repair the damaged components and assemble the components to make it functioned with the standard engine. This research is devide in several stages, the first stage is analyzing the causes of the damage, the second stage is repairing and re-assembling the damage components. The last stage is testing for the repaired machine vibration by examining and comparing it with standard and permitted vibration machine and another machine which still good. The test results of the vibration machine is 0.884 mm / s rms for the axial direction and 0.938 mm / s rms for the radial direction. The summary, the vibration is still at the allowed limit which is equal to 1.12 mm / s rms and it means the machine is ready to use.
  • Bengkel mekanik Polman Bangka Belitung memiliki 8 unit mesin Frais Ajax Universal Model No. 2A Mark V. Kondisi mesin tersebut tidak semuanya bisa digunakan secara maksimal, salah satunya adalah mesin Frais dengan no urut FR12. Mesin ini mengalami kerusakan pada bagian pengatur kecepatan putar (rpm) dan membutuhkan perbaikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa jenis dan penyebab kerusakan pada pengatur kecepatan putar, memperbaiki komponen-komponen yang rusak serta merakit kembali komponen-komponen tersebut agar bisa berfungsi sesuai dengan standar mesin tersebut. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, tahap pertama menganalisa penyebab kerusakan, tahap kedua memperbaiki serta perakitan kembali komponen-komponen yang rusak tersebut. Kemudian tahap terakhir melakukan pengujian terhadap mesin yang diperbaiki tersebut dengan cara memeriksa getarannya dan membandingkannya dengan standar getaran yang diizinkan dan mesin yang masih berfungsi dengan baik. Hasil pengujian dari getaran mesin tersebut adalah 0,884 mm/s rms untuk arah aksial dan 0,938 mm/s rms untuk arah radial. Dari hasil tersebut getaran masih berada pada batas yang diizinkan yaitu sebesar 1,12 mm/s rms dan mesin tersebut layak digunakan.