Alat Bantu Jalan untuk Tuna Netra Menggunakan Sensor Ultrasonik

Main Authors: Sunardi, Sunardi, Siregar, M. Amril, Wiguna, Agung Satria, Idris, Iswandi, Khair, Rizaldy
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung , 2020
Online Access: http://ejournal.polman-babel.ac.id/index.php/manutech/article/view/115
http://ejournal.polman-babel.ac.id/index.php/manutech/article/view/115/98
Daftar Isi:
  • The experience of sight is one in every of the essential sources of records for human beings. It is no exaggeration to say that the majority of human information comes from the sense of sight, while the rest comes from the other five senses. Therefore, it is understood that if a person experiences a sight-related disruption, his activities will be very limited, because the information obtained is much less than typically visioned ones. Blind people typically use walking aids in the form of white canes or trained dogs to aid with balance and improve walking health and independence. The author will work out how the blind are more confident to navigate in a known setting by providing enough knowledge. To conquer these issues, an apparatus that can supplant and consummate the job of strolling sticks that made. The consequences of this investigation are as a gadget that can recognize objects utilizing an ultrasonic sensor that can peruse an article the extent that 2 meters as a separation and the ringer yields a sound yield.
  • Indra penglihatan adalah galat satu sumber warta vital bagi insan. Tidak berlebihan apabila dikemukakan bahwa sebagian besar informasi yang diperoleh sang insan berasal menurut indera penglihatan, sedangkan selebihnya berasal berdasarkan panca indera yang lain. Dengan demikian, bisa dipahami apabila seorang mengalami gangguan dalam alat penglihatan, maka kemampuan aktifitasnya akan jadi sangat terbatas, karena liputan yang diperoleh akan jauh berkurang dibandingkan mereka yang berpenglihatan normal. Pada umumnya, penyandang tuna netra menggunakan alat bantu jalan berupa tongkat putih atau anjing terlatih untuk membantu pergerakan dan menaikkan keamanan dan kemandirian pada ketika berjalan. Metode penelitian yang digunakan dalam SLB Karya Murni Medan adalah wawancara kepada ketua sekolah tentang semua pertarungan pada berjalan yang dihadapin tuna netra. Dengan mempunyai berita yang cukup, peneliti dapat mengetahui bagaimana tuna netra lebih nyaman buat bernavigasi pada lingkungan yang dikenal. Untuk mengatasi perseteruan tersebut, maka dibuatlah suatu alat yang bisa menggantikan dan menyempurnakan kiprah tongkat bantu jalan yang selama ini sudah ada. Kinerja sistem dan alat yang dirancang Dapat membantu penyandang tuna netra dengan tingkat akurasi pada sensor ultrasonik sebesar 100% pada jarak maksimum 2 meter dengan mendeteksi objek yang ada didepan dengan baik.