Karakteristik Arsitektur di Wilayah Budaya Betawi Ora

Main Author: Firmansyah, Bachtiar
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Prodi Arsitektur Universitas Matana , 2018
Online Access: http://library.matanauniversity.ac.id/ojs/index.php/marka/article/view/6
http://library.matanauniversity.ac.id/ojs/index.php/marka/article/view/6/2
Daftar Isi:
  • Migration was one of the reason that make Betawi ethnic, indigineous people who lived in Batavia, become minority in its homeland. Most of the Betawi people live in suburb area, and it expands the scope of Betawi cultural area until Bekasi, Tangerang. Depok and even part of Karawang. The Betawi culture on the periphery area (Betawi Udik/Ora) has different characteristics, due to the influence of Sundanese and Betawi culture that are geographically close together. This is also reflected in the form of local architecture which often affected by those two cultures. Observations were made on several traditional houses in Cikarang and Pebayuran area, Bekasi Regency to find out the typology that emerged and its relation to Sundanese and Betawi architecture.
  • Migrasi penduduk ke Batavia pada masa lalu membuat banyak penduduk asli terpinggirkan oleh pendatang. Masyarakat Betawi yang sebelumnya mayoritas bermukim di tengah kota, lambat laun menjadi minoritas, dan sebagian besar justru bermukim di kawasan pinggiran. Hal tersebut membuat secara spasial, wilayah budaya Betawi berkembang luas hingga ke Tangerang, Bekasi, Depok, dan sebagian dari Karawang. Wilayah budaya Betawi di bagian terluar (Betawi Budik/Ora) memiliki karakteristik yang berbeda, karena adanya pengaruh dari dua budaya yang secara geografis berdekatan, yaitu budaya Betawi dan Sunda. Hal ini juga tergambar dari arsitektur bangunan yang muncul, dimana seringkali bangunan hunian yang ada mengadopsi bentuk dan fungsi dari 2 karakter arsitektur yang berbeda, yaitu arsitektur Sunda dan Betawi. Pengamatan dilakukan terhadap beberapa bangunan hunian yang ada di kawasan Cikarang dan Pebayuran, Kabupaten Bekasi untuk mengetahui tipologi bangunan yang muncul dan kaitannya terhadap arsitektur Sunda dan Betawi.