Karakteristik Penataan Ruang dan Fasilitas Publik Pada Kampung Pulau Belimbing
Main Author: | Al Husaini, Muhd. Arief |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Prodi Arsitektur Universitas Matana
, 2018
|
Online Access: |
http://library.matanauniversity.ac.id/ojs/index.php/marka/article/view/3 http://library.matanauniversity.ac.id/ojs/index.php/marka/article/view/3/1 |
ctrlnum |
article-3 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">Karakteristik Penataan Ruang dan Fasilitas Publik Pada Kampung Pulau Belimbing</title><title lang="id-ID">Karakteristik Penataan Ruang dan Fasilitas Publik Pada Kampung Pulau Belimbing</title><creator>Al Husaini, Muhd. Arief</creator><description lang="en-US">The modernization of urban development should not lose the values of traditional principles and local wisdom. According to decentralization development strategic, in creating friendly city should be closely related to traditional inhabitation wisdom. Pulau Belimbing traditional neighborhood has practiced local wisdom values in planning and designing of public space and facilities for hundreds of years. The traditional kampong is developed with the characteristics of space fairness and equal accessibility to accommodate the needs of local tribes. The knowledge and application of such wisdom could help in the planning of friendly city development, especially in Malay land. The aim of this paper is to review the characteristic of public space and facilities planning in Pulau Belimbing traditional neighborhood. This research applies naturalistic paradigm with qualitative approach and diachronic reading as the tool of analysis. The study indicates that Pulau Belimbing traditional neighborhood has implemented the principles of friendly city in planning of public space and facilities. The tradition inhabitation wisdom can be model for the development of future city, especially in public spaces provision.</description><description lang="id-ID">Modernisasi pengembangan kota seharusnya tidak menghilangkan nilai-nilai dari prinsip tradisional dan kearifan lokal. Berdasarkan strategi pengembangan desentralisasi dalam proses friendly city seharusnya lebih dekat merujuk pada kediaman lokal tradisional. Kampung Pulau Belimbing telah mempraktekkan nilai-nilai kearifan lokal dalam penataan dan rancangan ruang dan fasilitas publik sejak ratusan tahun dahulu. Kampung tradisional dikembangkan dengan karakteristik berdasarkan keadilan dan kesamaan dalam mencapai kebutuhan suku. Pengetahuan dan aplikasi kearifan lokal ini dapat membantu pengembangan kota berbasis friendly city, khususnya di kota Melayu. Tujuan dari makalah ini untuk meninjau karakteristik ruang dan fasilitas publik di Kampung Pulau Belimbing sebagai acuan perancangan kota yang berbasis friendly city. Penelitian ini menerapkan paradigma naturalistik dengan pendekatan kualitatif dan teknik analisis diachronic reading. Studi ini menunjukkan bahwa Kampung Pulau Belimbing telah mengimplementasikan prisip-prinsip friendly city pada ruang dan fasilitas publik. Penerapan kearifan lokal ini dapat menjadi model untuk pengembangan kota masa depan, khususnya ketepatan pada ruang publik.</description><publisher lang="en-US">Prodi Arsitektur Universitas Matana</publisher><date>2018-08-13</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Journal:Article</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://library.matanauniversity.ac.id/ojs/index.php/marka/article/view/3</identifier><identifier>10.33510/marka.2018.2.1.1-8</identifier><source lang="en-US">MARKA (Media Arsitektur dan Kota) : Jurnal Ilmiah Penelitian; Vol 2 No 1 (2018); 1-8</source><source lang="id-ID">MARKA (Media Arsitektur dan Kota) : Jurnal Ilmiah Penelitian; Vol 2 No 1 (2018); 1-8</source><source>2685-4201</source><source>2580-8745</source><source>10.33510/marka.2018.2.1</source><language>ind</language><relation>http://library.matanauniversity.ac.id/ojs/index.php/marka/article/view/3/1</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2018 Muhd. Arief Al Husaini</rights><rights lang="en-US">http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0</rights><recordID>article-3</recordID></dc>
|
language |
ind |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other File:application/pdf File Journal:Journal |
author |
Al Husaini, Muhd. Arief |
title |
Karakteristik Penataan Ruang dan Fasilitas Publik Pada Kampung Pulau Belimbing |
publisher |
Prodi Arsitektur Universitas Matana |
publishDate |
2018 |
url |
http://library.matanauniversity.ac.id/ojs/index.php/marka/article/view/3 http://library.matanauniversity.ac.id/ojs/index.php/marka/article/view/3/1 |
contents |
The modernization of urban development should not lose the values of traditional principles and local wisdom. According to decentralization development strategic, in creating friendly city should be closely related to traditional inhabitation wisdom. Pulau Belimbing traditional neighborhood has practiced local wisdom values in planning and designing of public space and facilities for hundreds of years. The traditional kampong is developed with the characteristics of space fairness and equal accessibility to accommodate the needs of local tribes. The knowledge and application of such wisdom could help in the planning of friendly city development, especially in Malay land. The aim of this paper is to review the characteristic of public space and facilities planning in Pulau Belimbing traditional neighborhood. This research applies naturalistic paradigm with qualitative approach and diachronic reading as the tool of analysis. The study indicates that Pulau Belimbing traditional neighborhood has implemented the principles of friendly city in planning of public space and facilities. The tradition inhabitation wisdom can be model for the development of future city, especially in public spaces provision. Modernisasi pengembangan kota seharusnya tidak menghilangkan nilai-nilai dari prinsip tradisional dan kearifan lokal. Berdasarkan strategi pengembangan desentralisasi dalam proses friendly city seharusnya lebih dekat merujuk pada kediaman lokal tradisional. Kampung Pulau Belimbing telah mempraktekkan nilai-nilai kearifan lokal dalam penataan dan rancangan ruang dan fasilitas publik sejak ratusan tahun dahulu. Kampung tradisional dikembangkan dengan karakteristik berdasarkan keadilan dan kesamaan dalam mencapai kebutuhan suku. Pengetahuan dan aplikasi kearifan lokal ini dapat membantu pengembangan kota berbasis friendly city, khususnya di kota Melayu. Tujuan dari makalah ini untuk meninjau karakteristik ruang dan fasilitas publik di Kampung Pulau Belimbing sebagai acuan perancangan kota yang berbasis friendly city. Penelitian ini menerapkan paradigma naturalistik dengan pendekatan kualitatif dan teknik analisis diachronic reading. Studi ini menunjukkan bahwa Kampung Pulau Belimbing telah mengimplementasikan prisip-prinsip friendly city pada ruang dan fasilitas publik. Penerapan kearifan lokal ini dapat menjadi model untuk pengembangan kota masa depan, khususnya ketepatan pada ruang publik. |
id |
IOS7713.article-3 |
institution |
Universitas Matana |
institution_id |
1142 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Matana |
library_id |
1004 |
collection |
MARKA (Media Arsitektur dan Kota) : Jurnal Ilmiah Penelitian |
repository_id |
7713 |
subject_area |
Special Topics of Architecture/Topik-topik Khusus Arsitektur Philosophy and Theory of Architecture/Filsafat dan Teori Arsitektur Urban Communities, Cities/Masyarakat Urban, Kota, Perkotaan Architectural Drawing/Menggambar Arsitektur |
city |
TANGERANG |
province |
BANTEN |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS7713 |
first_indexed |
2019-07-20T03:26:32Z |
last_indexed |
2020-08-12T08:22:47Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1686562856918581248 |
score |
17.538404 |