EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHA PEMBUATAN GULA KELAPA DI DESA GUMELEM WETAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA

Main Authors: Suyudi, Affan, Pujiharto, Pujiharto, Utami, Pujiati
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Fakultas Pertanian , 2014
Online Access: http://agritech.ump.ac.id/index.php/AGITECH/article/view/5
http://agritech.ump.ac.id/index.php/AGITECH/article/view/5/5
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan faktor-faktor produksi, mengidentifikasikan tingkat efisiensi harga (alokatif) pada penggunaan faktor produksi, serta mengetahui besarnya biaya dan pendapatan dari usaha pembuatan gula kelapa di Desa Gumelem Wetan Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Lokasi penelitian diambil secara purposif (sengaja) yaitu Desa Gumelem Wetan Kecamatan Susukan, dengan pertimbangan desa ini merupakan sentra pembuatan gula kelapa serta sebagian besar pemilik menderes sendiri pohon kelapanya. Pengambilan petani sampel dilakukan dengan metode Simple Random Sampling (sampel acak sederhana) sebanyak 30 sampel. Untuk mencapai tujuan penelitian yaitu mengetahui pengaruh penggunaan faktorfaktorproduksi dan efisien alokatif, data yang diperoleh dianalisis menggunakan fungsi produksi tipe Cobb-Douglas. Sedangkan untuk mengetahui biaya dan pendapatan usaha pembuatan gula kelapa digunakan analisis matematika sederhana.Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi pembuatan gula kelapa di Desa Gumelem Wetan Kecamatan Sususkan Kabupaten Banjarnegara dipengaruhi secara nyata oleh jumlah nira yang dimasak, sedangkan luas lahan garapan, kayu bakar dan tenaga kerja yang digunakan tidak berpengaruh secara nyata pada produksi gula kelapa. Faktor produksi nira belum efisiensi, faktor produksi kayu bakar dan tenaga kerjatidak efisien, sedangkan luas garapan telah efisien. Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi gula kelapa adalah sebesar Rp.532.332,73 atau Rp.29.195,58/pohon/bulan, dan pendapatan kotor petani penderes sebesar Rp.351.217,00/bulan, sedangkan pendapatan bersih sebesar minus Rp.115.831,00/bulan.