(E-SKRIPSI) PERANCANGAN STADION SEPAKBOLA DI BANDAR LAMPUNG DENGAN PENDEKATAN ANALOGI BENTUK
Main Author: | Billie Handoko Tikno |
---|---|
Format: | Computer File |
Terbitan: |
Fakultas Teknik UBL
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.ubl.ac.id:80/index.php?p=show_detail&id=14337 |
Daftar Isi:
- Sepakbola yang merupakan olahraga favorit di dunia, juga menjadi salah satu olahraga yang paling banyak digemari masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia yang begitu menyenangi olahraga sepakbola, semakin mencoba untuk memberikan yang terbaik dalam penyuguhan dan pelaksanaanya, baik dalam organisasi, pemain, dan kompetisi. Usaha Indonesia untuk memajukan dunia persepakbolaan, Indonesia resmi mengajukan untuk menjadi tuan rumah dalam ajang Piala Dunia 2034 nanti. Indonesia juga sedang membangun Stadion yang berstandar Internasional untuk mewujudkanya. Perkembangan sepak bola di Kota Bandar Lampung tidak berbanding lurus dengan perkembangan sepak bola di Indonesia. Saat ini Lampung hanya memiliki klub sepak bola BSS Lampung dan Lampung Sakti yang saat ini hanya bermain di Liga 3, tentunya keadaan ini juga berimbas dengan prestasi sepak bola di Provinsi Lampung. Stadion Pahoman merupakan kandang dari tim BSS Lampung. Stadion ini memiliki kapasitas sekitar 15.000 penonton yang akan di alih fungsikan menjadi RTH. Sedangkan Stadion Sumpah Pemuda yang merupakan kandang Lampung Sakti juga memiliki kapasitas sekitar 15.000 penonton. Untuk mengantisipasi semakin terpuruknya kondisi persepakbolaan di Bandar Lampung perencanaan dan perancangan Stadion baru di Kota Bandar Lampung ini, diharapkan dapat menjadi suatu titik awal kebangkitan persepakbolaan di Provinsi Lampung. Analogi adalah salah satu pendekatan bentuk yang digunakan dalam desain arsitektur. Dalam bukunya, Design in Architecture,Geoffrey Broadbent mengatakan bahwa“...mekanisme sentral dalam menerjemahkan analisa - analisa ke dalam sintesa adalah analogi”. Pernyataan ini maksudnya adalah bahwa pendekatan analogi bukan hanya sekedar menjiplak bentuk objek alam yang dianalogikan, tapi diperlukan proses - proses analisis dan merangkainya sehingga menghasilkan bentuk baru yang masih memeiliki kemiripan visual dengan objek yang dianalogikan. Suatu pendekatan analogi dikatakan berhasil apabila pesan yang ingin disampaikan atau objek yang dianalogikannya dapat dipahami oleh semua orang. Oleh karena itu, harus terdapat benang ii merah antara bangunan dan objek yang dianalogikannya dalam proporsi tertentu sehingga tidak menjadi terlalu naïf seperti menjiplak secara mentahmentah. Pendekatan analogi berbeda dengan pendekatan secara metafora. Dalam pendekatan metafora suatu objek dideskripsikan terlebih dahulu, untuk selanjutnya diambil inti dari pendeskripsian tersebut. Inti dari deskripsi itu kemudian diaplikasikan ke dalam bentuk arsitektur yang benarbenar berbeda dari objek yang dijadikan metafora. Pendekatan ini sering dianggap kurang berhasil karena banyak orang yang tidak dapat memeahami pesan yang ingin disampaikan. Hal yang penting dalam analogi adalah persamaan antara bangunan dengan objek yang dianalogikan. Persamaan di sini bukan berarti benar-benar serupa dengan objek dan hanya diperbesar ukurannya saja, tetapi yang dimaksudkan adalah persamaan berupa pesan yang disampaikan. Oleh sebab itu, analogi menjadi sangat berharga karena sifatnya yang sangat personal, berarti dapat dipahami oleh setiap orang. Dalam buku Design in Architecture karya Broadbent, pendekatan analogi bentuk dibagi ke dalam tiga macam, yaitu analogi personal, analogi langsung, dan analogi simbolik Tugas Akhir ini, membahas mengenai perencanaan dan perancangan stadion sepak bola di Kota Bandar Lampung dengan menekankan konsep Analogi Bentuk dengan maksud dan tujuan untuk memajukan kembali persepakbolaan Provinsi Lampung dan Mendukung Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 dengan bertambahnya stadion bertaraf internasional di Indonesia. Kata Kunci : Stadion Sepak Bola, Arsitektur Analogi bentuk, Piala Dunia, Kota Bandar Lampung.