PENGARUH KOMBINASI BAHAN ANESTESI DENGAN ZAT AKTIF YANG BERBEDA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN BANDENG (Chanos chanos) PADA TRANSPORTASI SISTEM BASAH TERTUTUP

Main Authors: Ainania Ahsan, Siti Komariyah, Suri Purnama Febri
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Pertanian Universitas Samudra , 2020
Subjects:
Online Access: https://ejurnalunsam.id/index.php/jisa/article/view/2446
https://ejurnalunsam.id/index.php/jisa/article/view/2446/1738
Daftar Isi:
  • Transportasi merupakan salah satu kegiatan siklus produksi yang bersifat ekonomi yaitu dalam hal distribusi. Dalam kegiatan transportasi sistem basah tertutup terdapat beberapa masalah yang sering terjadi seperti DO (oksigen terlarut) yang menurun, kadar amonia yang meningkat, dan aktivitas metabolisme yang berlebih sehingga mengakibatkan biota yang ditransportasikan mengalami mortalitas yang tinggi. Berdasarkan permasalahan tersebut dapat dilakukan penelitian dengan menggunakan bahan anestesi sebagai pembiusan dan bahan zat aktif untuk mensterilkan air dari amonia dengan lama waktu transportasi adalah 8 jam. Hewan uji yang digunakan adalah benih ikan bandeng berukuran 2 cm.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah P1 (Minyak pala + zeolit), P2 (Minyak pala + karbon aktif), P3 (Minyak cengkeh + zeolit), P4 (Minyak cengkeh + karbon aktif) dan P5 (Kontrol). Parameter penelitian yang diamati adalah kelangsungan hidup pasca transportasi dan pasca pemeliharaan, tingkat konsumsi oksigen (TKO) dan kualitas air sebelum dan pasca transportasi.Hasil analisis dari penelitian ini adalah perlakuan 4 (minyak cengkeh + karbon aktif) berpegaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati. Nilai kelangsungan hidup pasca transportasi 76,7% dan 63,3% pasca pemeliharaan. Kemudian tingkat konsumsi oksigen (TKO) yang rendah sebesar 1.08 mg/l serta diikuti dengan DO (oksigen terlarut) yang memiliki nilai tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya yaitu sebesar 2,46 mg/l dan nilai amonia sebesar 0,25 mg/l.