EMISI GAS RUMAH KACA PENGGUNAAN LISTRIK PADA KERETA REL LISTRIK JABODETABEK DENGAN METODE LIFE CYCLE ASSESSMENT

Main Authors: Ayuningtyas, Utari, Yani, Mohamad, Maimunah, Siti
Other Authors: Badan Standardisasi Nasional
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Badan Standardisasi Nasional , 2020
Subjects:
Online Access: https://js.bsn.go.id/index.php/standardisasi/article/view/792
https://js.bsn.go.id/index.php/standardisasi/article/view/792/pdf
Daftar Isi:
  • Kereta Rel Listrik (KRL) merupakan transportasi massal karena kemampuannya mengangkut muatan dalam jumlah besar. Sistem penggeraknya menggunakan energi listrik. Sumber listrik KRL berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan menggunakan sumber DC 1500 volt yang disuplai melalui gardu-gardu listrik sepanjang lintasan KRL. Selain itu untuk menunjang pengoperasian kereta, listrik juga dibutuhkan stasiun untuk menunjang operasional kegiatan stasiun. Penggunaan energi listrik dapat menghasilkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) seperti CO2 dan HFC. Untuk mengetahui besaran emisi GRK pada sarana dan prasarana KRL Jabodetabek maka, dilakukan analisis dengan menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA) sesuai dengan SNI ISO 14040:2016 dan menggunakan batas sistem gate to grave. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis besaran emisi GRK yang dihasilkan pada tahap penggunaan energi listrik di KRL dan stasiun KRL Jabodetabek, serta mengusulkan alternatif perbaikan dalam upaya pengurangan dampak lingkungan. Dari hasil analisis penelitian, tidak terdapat emisi dalam penggunaan listrik pada operasional KRL dikarenakan sumber listrik berasal dari PLTA. Emisi pada KRL bersumber pada penggunaan freon AC, sedangkan penggunaan listrik pada operasional stasiun yang disalurkan dari pembangkit listrik Jawa Bali teridentifikasi menghasilkan emisi GRK. Sehingga total emisi yang dihasilkan dari penggunaan freon AC KRL dan penggunaan listrik stasiun yaitu sebesar 16.118,3 tonCO2(eq), dan diperoleh emisi untukfunctional unit sebesar 4,79x10-5 tonCO2(eq)/penumpang. Upaya pengurangan dampak lingkungan dilakukan dengan mengganti lampu neon dengan lampu LED pada setiap stasiun KRL Jabodetabek, terjadi persentase perubahan dampak lingkungan sebesar 73% dan mengganti freon AC dengan menggunakan musicool pada setiap gerbong KRL, terjadi persentase perubahan dampak lingkungan sebesar 70%.