Train Station Noise Level Analysis (Case Study at Madiun and Yogyakarta Stations)
| Main Author: | Istiantara, Dedik Tri |
|---|---|
| Format: | Article info application/pdf Journal |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun
, 2017
|
| Online Access: |
https://jurnal.api.ac.id/index.php/jpi/article/view/35 https://jurnal.api.ac.id/index.php/jpi/article/view/35/18 |
Daftar Isi:
- Noise control must be carried out as to reduce the noise level to the level specified according to the standard for a particular environment, for example a train station. The purpose of this study was to determine the relationship of noise intensity with work stress levels to employees at PT Kereta Api Indonesia (Persero), to measure noise intensity at Madiun Station and Yogyakarta, and to analyze work stress levels. experienced by employees. The results show that the noise value has exceeded the threshold value (NAV) determined by Kep-51 / MEN / 1999 and OSHA Standards, which is 85 dBA at 8 hours / day working hours which is in the range of 86.21 - 96.35 dBA , this noise level was received by 34 employees or 54.9%, while employees who were not exposed to noise under NAV were 26 people or 45.1%. The results also showed that the noise intensity at Yogyakarta Station was higher than at Madiun Station.
- Kontrol kebisingan harus dilakukan sebagai untuk mengurangi tingkat kebisingan ke tingkat yang ditentukan sesuai standar untuk lingkungan tertentu, misalnya stasiun kereta api. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan intensitas kebisingan dengan tingkat stres kerja terhadap karyawan di PT Kereta Api Indonesia (Persero), untuk mengukur intensitas kebisingan di Stasiun Madiun dan Yogyakarta, dan untuk menganalisis tingkat stres kerja. dialami oleh karyawan. Hasil menunjukkan bahwa nilai kebisingan telah melampaui nilai ambang batas (NAB) yang telah ditentukan oleh Kep-51 / MEN / 1999 dan Standar OSHA, yaitu 85 dBA pada jam kerja 8 jam/hari yang berada pada kisaran 86,21 - 96,35 dBA, tingkat kebisingan ini diterima oleh karyawan 34 sebanyak atau 54,9%, sedangkan karyawan yang tidak terkena kebisingan di bawah NAB sebanyak 26 orang atau 45,1%. Hasil juga menunjukkan bahwa intensitas kebisingan di Stasiun Yogyakarta lebih tinggi dari pada Stasiun Madiun.