HUBUNGAN ANTARA USIA IBU, PENDIDIKAN, PARITAS, SUMBER INFORMASI DENGAN IBU NIFAS YANG TIDAK MELAKUKAN PERAWATAN TALIPUSAT DENGAN BENAR DI PKM KEC. GAMBIR JAKARTA PUSAT PERIODE SEPTEMBER-OKTOBER 2015

Main Author: S.Si.T., M.Kes, Ni Nyoman Sulasmi
Format: Article info
Terbitan: UPPM AKBID RSPAD GATOT SOEBROTO , 2016
Online Access: https://akbid-rspad.e-journal.id/jurnal_akbid_rspad/article/view/23
Daftar Isi:
  • Latar belakang  :  Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang dilakukan di RS Salak Bogor diperoleh data selama bulan Mei – Oktober 2015 terdapat 85 kunjungan nifas dan 53 responden (62%) ibu nifas yang tidak melakukan perawatan tali pusat dengan benar dan Puskesmas Kecamatan Gambir Jakarta Pusat ditemukan beberapa ibu nifas yang masih belum mengetahui cara merawat talipusat dengan baik dan benar. Diperoleh data  ibu nifas yang melakukan kunjungan ulang pada bulan September – Oktober 2015 terdapat 150 ibu nifas yang melakukan kunjungan ulang dan 95 responden (63%) ibu nifas yang tidak melakukan perawatan tali pusat dengan benar dan  masih mengutamakan adat istiadat dalam melakukan perawatan talipusat dengan cara memberikan talipusat dengan koin ataupun rempah-rempah yang dibungkus dengan kasa. Sehingga dapat meningkatkan terjadinya infeksi pada bayi baru lahir. Tujuan penelitian  :   Mengetahui Hubungan antara usia ibu, pendidikan, paritas, sumber informasi dengan ibu nifas yang tidak melakukan perawatan talipusat dengan benar. Metode penelitian :  Penelitian ini menggunakan jenis penelitian penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu nifas yang tidak melakukan perawatan talipusat dengan benar. Hasil penelitian  :  Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dari 50 sampel ibu nifas tentang perawatan talipusat terbesar adalah yang melakukan sebanyak 33 orang (66.0%) dan yang terkecil adalah tidak melakukan sebanyak 17 orang (34.0%), berdasarkan usai (<20th dan >35th) sebanyak 11 orang (61.1%) (nilai p= 0.002, OR =6.810 dan CI (95%)=1.859–24.948), berdasarkan paritas terbanyak adalah pada ibu yang multipara sebanyak 12 orang (63.2%) (p=0.001, OR=8.914 dan CI (95%)=2.343-33.909), berdasarkan pendidikan terbanyak adalah pada ibu dengan tingkat pendidikan rendah sebanyak 14 orang (63.6%) (p=0.000, OR=14.583 dan CI (95%)=3.322-64.027) dan sumber informasi terbanyak adalah pada ibu yang sumber informasi dari non nakes sebanyak 12 orang (57.1%) (p=0.003, OR=6.400 dan CI (95%)=1.754-23.351). Kesimpulan  :  Bahwa ibu nifas yang tidak melakukan perawatan talipusat dengan benar memiliki hubungan dengan usia ibu, riwayat paritas, tingkat pendidikan dan sumber informasi. Saran   :   lebih meningkatkan dalam memberikan penyuluhan mengenai manfaat dan pentingnya pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat serta untuk lebih mengutamakan pelayanan kesehatan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin.