Daftar Isi:
  • Di bawah pemerintahan raja yang kedua Batu Renggong, di Bali menetap seorang pertapa yang sakti, yaitu Mpu Nirartha dan di sana menjadi padiksyan Batu Renggong. Dengan pengangkatan ini barulah benar-benar tiba zaman yang amat makmur, baik di bidang kebandaan maupun di bidang politik dan kesusasteraan (1974: 148). Kalimat terakhir yang dituliskan oleh Dr. Berg di atas menjelaskan peranan penting kehadiran Dh. Nirartha di Bali, khususnya di zaman ke.emasan kerajaan Bali di bawah pemerintahan Raja Batu Renggong (Watu Renggong). Peranan tersebut mencakup peranan dalam bidang pembinaan dan pengembangan agama dan kesusasteraan. Dua bidang yang tampaknya merupakan tugas dan tanggung jawab seorang purohita/padiksyan atau pendeta kerajaan. Dengan demikian penelitian yang dilakukan terhaoap berbagai hal yang berkaitan dengan Dh. Nirartha (dh. Dwijendra) tampaknya sangat perlu dilakukan. Naskah (rontal) Dwijendra Tattwa yang merupakan koleksi pustaka lontar Universitas Udayana Denpasar dengan nomor kropak 293 Lontar 514 ini, tampaknya dapat memberikan banyak informasi penting tentang tokoh ini.