Sistem Pengembangan Agribisnis Petani Bawang Merah (Studi Kasus Desa Pajeng Kecamatan Gondang Kabupaten Bojonegoro)

Main Authors: Rendarwati, Rendarwati; Prodi Penyuluhan Pembangunan, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Sebelas Maret, Lestari, Eny; Prodi Penyuluhan Pembangunan, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Sebelas Maret, Widiyanto, Widiyanto; Prodi Penyuluhan Pembangunan, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Sebelas Maret
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Interdisciplinary and Multidisciplinary Studies: Conference Series , 2024
Subjects:
Online Access: http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/imscs/article/view/13454
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/imscs/article/view/13454/9404
Daftar Isi:
  • This research in Pajeng Village, Gondang Sub-district, Bojonegoro District aims to look at the involvement of various parties, examine the process of improving shallot agribusiness, and develop a strategic plan for shallot agribusiness development. Pajeng village, known for its significant agricultural capacity, primarily emphasizes shallot cultivation. Onion cultivation not only serves as an important source of income for the local community, but also contributes significantly to agricultural output.The objective of employing a qualitative research approach is to meticulously depict the community empowerment methods practiced by shallot farmers in Pajeng Village, Gondang District, Bojonegoro Regency, aiming to gather extensive and precise data. Utilizing this qualitative methodology is geared towards ensuring that the data gathered is thorough, detailed, dependable, and meaningful, thereby facilitating the achievement of the research objectives.Based on the research that has been carried out, in order to support the development of shallot agribusiness in Pajeng Village, a strategy is needed which includes: providing farmers with education and training in order to improve farmers' skills and introduce them to the best agricultural industry practices, providing assistance to farmers to form cooperatives or business groups together to purchase agricultural inputs, promote joint harvests, assistance in diversifying agricultural products to increase the added value of products and open new market opportunities, providing easy access to capital for farmers, microcredit, subsidy programs, or partnerships with financial institutions, as well as collaboration between farmers, government, universities, research institutions and the private sector to facilitate mutually beneficial exchange of knowledge, technology and business opportunities.Penelitian di Desa Pajeng, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro ini bertujuan untuk melihat keterlibatan berbagai pihak, mencermati proses peningkatan agribisnis bawang merah, dan menyusun rencana strategis pengembangan agribisnis bawang merah. Desa Pajeng, yang dikenal dengan kapasitas pertaniannya yang signifikan, terutama menekankan pada budidaya bawang merah. Budidaya bawang merah tidak hanya berfungsi sebagai sumber pendapatan penting bagi masyarakat setempat, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap hasil pertanian Tujuan dari penggunaan pendekatan penelitian kualitatif adalah untuk menggambarkan secara cermat metode pemberdayaan masyarakat yang dipraktikkan oleh petani bawang merah di Desa Pajeng, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, yang bertujuan untuk mengumpulkan data yang luas dan tepat. Penggunaan metodologi kualitatif ini diarahkan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan bersifat menyeluruh, rinci, dapat diandalkan, dan bermakna, sehingga memudahkan pencapaian tujuan penelitian.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, guna mendukung pengembangan agribisnis bawang merah di Desa Pajeng maka diperlukan strategi yakni meliputi: memberikan petani pendidikan dan pelatihan dalam rangka meningkatkan keterampilan petani dan memperkenalkan mereka pada praktik industri pertanian terbaik, memberikan pendampingan kepada petani untuk membentuk koperasi atau kelompok usaha bersama untuk membeli input pertanian, mempromosikan hasil panen bersama, pendampingan dalam diversifikasi produk pertanian untuk meningkatkan nilai tambah produk dan membuka peluang pasar baru, memberikan akses yang mudah untuk mendapatkan modal bagi para petani, kredit mikro, program subsidi, atau kemitraan dengan lembaga keuangan, serta kolaborasi antara petani, pemerintah, perguruan tinggi, lembaga riset, dan sektor swasta untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan, teknologi, dan peluang bisnis yang saling menguntungkan.