Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Desa Tangguh Bencana Pasca Bencana Gempa Bumi Lombok
Main Authors: | Salman, Fadlurrahman Fiqi; Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Kusnandar, Kusnandar; Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Sugihardjo, Sugihardjo; Pascasarjana Universitas Sebelas Maret |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Interdisciplinary and Multidisciplinary Studies: Conference Series
, 2024
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/imscs/article/view/13427 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/imscs/article/view/13427/9383 |
Daftar Isi:
- In 2018, there was a major earthquake in Lombok Island. The 6.9 magnitude earthquake had a considerable impact on people's lives such as casualties, injuries, property losses, and building damage. In 2021, Sheep Foundation came to Santong Mulia Village, in order to become a facilitator of the Disaster Resilient Village (Destana) Program for empowerment activities to build post-disaster community resilience. The Program is a community-based Disaster Risk Reduction (DRR) activity at the Village Level, which includes disaster education for the community. This research aims to analyze community empowerment activities through the Destana Program in Santong Mulia Village. This research is a Qualitative Research. The research sample was determined by purposive sampling technique, and data collection techniques were carried out by interview, observation and documentation. The research data was analyzed using qualitative descriptive analysis techniques. The results showed that the people of Santong Mulia Village actively participated in the Program both in the volunteer community and DRR activities. The Santong Mulia Village Disaster Preparedness Team (TSBD) has knowledge and skills in disaster management after participating in the capacity building provided by the facilitators. After achieving the expected capacity, the TSBD community conducted socialization and training to the community related to DRR knowledge in each hamlet. The empowerment process through the Destana Program in Santong Mulia is carried out community-based empowerment, by combining top-down and bottom-up approaches so as to create participation in the Program, and community independence in facing future disasters.Pada Tahun 2018 telah terjadi bencana gempa bumi yang cukup besar di Pulau Lombok dan sekitarnya. Gempa bumi yang berkekuatan 6.9 Magnitudo tersebut memberikan dampak yang cukup besar bagi kehidupan masyarakat seperti korban jiwa, luka-luka, kerugian harta benda, dan kerusakan bangunan. Pada Tahun 2021, Yayasan Sheep Indonesia (YSI) datang ke Desa Santong Mulia, dalam rangka menjadi fasilitator kegiatan pemberdayaan Program Desa Tangguh Bencana (Destana) untuk membangun ketahanan masyarakat pasca bencana. Program Destana merupakan kegiatan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) berbasis masyarakat di Tingkat Desa, yang didalamnya terdapat pendidikan bencana untuk masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui Program Destana di Desa Santong Mulia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling, dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Data penelitian di analisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Santong Mulia berpartisipasi aktif dalam Program baik terlibat dalam komunitas relawan maupun pada kegiatan PRB. Tim Siaga Bencana Desa (TSBD) Santong Mulia memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan dalam menanggulangi bencana setelah mengikuti peningkatan kapasitas yang diberikan oleh fasilitator. Setelah mencapai kapasitas yang diharapkan, komunitas TSBD melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat terkait pengetahuan PRB di setiap Dusun. Proses pemberdayaan melalui Program Destana di Santong Mulia dilakukan berbasis masyarakat, dengan menggabungkan pendekatan top-down dan bottom-up sehingga dapat menciptakan partisipasi aktif dalam Program, dan kemandirian masyarakat dalam menghadapi bencana di masa mendatang.