Model Tarikan Pergerakan pada SMKN 2, SMAN 1 dan SMAN 4, Kota Pasuruan
Daftar Isi:
- Pada studi analisis tariakan/bangkitan pergerakan ini yang dilakukan adalah menghitung volume siswa, guru dan karyawan yang menuju kesekolah, mengetahui jam puncak, trip rate siswa dan kendaraan disetiap sekolah dan mengetahui kebutuhan lahan parkir, dan luas lantai. Dalam mengumpulkan data maka perlu dilakukan survei selama tiga hari, dan mengisi kuisioner sehingga bisa didapatkan karakteristik dari siswa/pengunjung yang menuju kesekolah Berdasarkan peraturan Mentri Perhubungan no 75 tahun 2015 yang mengatakan, bahwa fasilitas pendidikan Sekolah atau Universitas yang memiliki minimal 500 siswa harus dilakukan analisis dampak lalu-lintas yang ditimbulkan dari tarikan pergerakan yang menuju kesekolah itu yang berdapak terhadap ruas jalan yang menjadi akses menujuke sekolah yang dituju, yang menjadi ketentuan umum Tarikan/Bangkitan lalu-lintas adalah jumlah kendaraan keluar danmasuk perhari atau per jam-jam puncak seperti pada waktu masuk dan jam pulang sekolah. Dari hasil studi didapat data yang menuju kesetiap sekolah dimana sekolah tersebut adalah SMAN 1 pasuruan = 804 orang, SMAN 4 pasuruan = 823 orang dan SMKN 2 pasuruan = 723 orang dan jam puncak kedatang dimulai jam 06:15 – 07:00 sedangkan pada jam pulang terjadi pada jam 14:15 - 16:00, selain itu juga dilakukan analisa regresi linier dan dicari beberapa model yang dapat dijadikan acuan maka diperoleh model terbaik yaitu Y = 636,9 + 3,1X1 + 13,5X2 + 3,1X3+ 1,6X4 = ( r = 0,68 ), dimana Y adalah jumlah guru, karyawan dan siswa, X1 = luas lantai sekolah, X2 = jumlah ruang kelas, X3 = luas lantai dan parkir sekolah, dan X4 = total guru dan karyawan. Model tersebut bisa dipakai untuk memprediksi jumlah tarikan yang akan tertarik kesuatu sekolah baru, dengan menggunakan pendekatan berupa luasan sekolah.