PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH BETON SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT DALAM CAMPURAN ASPAL BETON LAPIS AUS (ASPHALT CONCRETE–WEARING COURSE, AC-WC)
Daftar Isi:
- Semakin berkembangnya era pertumbuhan transportasi di Indonesia, maka dibutuhkan sarana dan prasarana yang baik untuk mendukung transportasi yang lancar. Jalan yang baik dipengaruhi oleh perkerasannya. Salah satu jenis perkerasan yang digunakan di Indonesia adalah perkerasan lentur. Salah satu upaya untuk memperbaiki kerusakan jalan raya adalah pengembangan teknologi recycling terhadap perkererasan jalan raya. Disisi lain, limbah beton merupakan hasil buangan yang mudah sekali dijumpai di Indonesia. Memanfaatkan material limbah beton sehingga dapat digunakan kembali dengan nilai struktur yang lebih tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen yang dilakukan di laboratorium. Pada penelitian ini menggunakan variasi kadar aspal 5,5%, 6% dan 6,5%. Sampel benda uji yang dibuat berjumlah 5 benda uji tiap kadar aspal dan didapatkan Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 5,89% pada agregat alami dan 5,94% pada limbah beton kemudian di variasikan dengan campuran 25% alami 75% limbah, 50% alami 50% limbah dan 75% alami 25% limbah. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Bahan Konstruksi ITN Malang. Hasil pengujian mendapatkan variasi yang terbaik pada variasi 29%. Dari variasi tersebut didapatkan nilai Stabilitas 1093,7 kg, Flow 3,31%, VIM 4,09%, VMA 16,36%, Marshall Quotient 328,73 kg/mm, VFA 74,96%. Semua hasil pengujian pada variasi memenuhi persyaratan spesifikasi AC–WC yang telah ditetapkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga 2018.