Daftar Isi:
  • Pasang surut air laut merupakan suatu gerakan naik turunnya permukaan air secara periodik sebagai akibat dari gaya tarik menarik antara bumi, bulan dan matahari. Analisa pasang surut sangat diperlukan dalam penentuan posisi chart datum maupun prediksi muka air laut yang dapat dianalisa dengan metode metode admiralty dan metode least square. Pada penelitian ini dilakukan analisa terhadap empat tipe pasang surut selama 15 hari. Pengolahan data analisa metode least square menggunakan software Totis dan analisa metode admiralty menggunakan software microsoft excel. Hasil analisa pasang surut metode admiralty dan least square diperoleh selisih terbesar yaitu pada komponen K1 sebesar 0.139 m dari analisa data pengamatan Pantai Rindu Alam. Sedangkan untuk selisih fase terbesar yaitu pada komponen S2 dari analisa data pengamatan Pulau Seraya Batam sebesar 345.304°. Uji hasil data prediksi masing-masing analisa dengan data pengamatan menunjukkan metode least square lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai RMSE metode least square pada empat data lebih kecil dibanding metode admiralty. Berdasarkan hasil uji dari kedua metode menghasilkan bahwa kelebihan dari metode least square yaitu lebih cepat dan mudah dalam analisa serta menghasilkan komponen pasut lebih banyak dan hasil prediksi yang lebih akurat.