ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN BATCHING PLANT DI JALAN POROS TANJUNG REDEB – TALISAYAN (Km.102) KECAMATAN BIATAN, KABUPATEN BERAU
Main Author: | Rosit, Ali |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.itn.ac.id/3650/1/combinepdf%20%285%29.pdf http://eprints.itn.ac.id/3650/ |
Daftar Isi:
- Ali Rosit, Program Studi Teknik Sipil, Program Pasca Sarjana, Institut Teknologi Nasional Malang, Agustus 2017, Analisa Kelayakan Investasi Batching Plant di Jalan Poros Tanjung Redeb – Talisayan (Km.102) Kecamatan Biatan, Kabupaten Berau, Tesis, Pembimbimg:(I) Dr. Ir. Subandiyah Azis, CES, (II) Ir.Bambang Wedyantadji, MT. Peningkatkan pembangunan infrastruktur jalan di wilayah pantai secara proporsional adalah salah satu prioritas utama Pemerintah Kabupaten Berau, sehingga daerah-daerah yang memiliki potensi wisata dapat berkembang menjadi aset daerah dan dapat memajukan perekonomian daerah. Studi kelayakan Pembangunan Batching Plant di jalan poros Tanjung Redeb – Talisayan (Km 102) Kecamatan Biatan, Kabupaten Berau ini dilakukan untuk mengetahui proyek pembangunan tersebut dapat dibangun apabila ditinjau dari aspek teknis dan ekonomis selain itu juga menganalisis sensivitas dengan 3 macam keadaaan ekonomi. Hasil analisis menunjukkan bahwa Pembangunan Batching Plant di jalan poros Tanjung Redeb – Talisayan (Km 102) Kecamatan Biatan, Kabupaten Berau cukup layak untuk dilaksanakan dengan asumsi masa investasi 10 tahun. Berdasarkan hasil perhitungan Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 11.499.703.942; (positif) Nilai Internal Rate of Return (17,27 % > 12 %), Nilai Benefit Cost Ratio (2,309 > 1) dengan Pay Back Periodnya adalah 5 tahun 7 bulan, dari hasil analisis sensitivitas, keadaan kenaikan tingkat biaya investasi awal mencapai >127%, keadaan tingkat bunga naik mencapai < 14,54 % akibat kondisi ketidakpastian ekonomi nasional dan internasional, dan keadaaan saat arus kas turun akibat penurunan pendapatan mencapai < 16,84% dimana keadaankeadaan tersebut menyatakan bahwa proyek mulai terpengaruh menjadi tidak layak atau impas. KATA KUNCI : investasi, batching plant, teknis analisis, sensitivitas