PENGARUH TEMPERATUR SERBUK KAYU SENGON TERHADAP NILAI NYALA API PADA PROSES PIROLISIS
Main Author: | fachrudin, ahmad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.itn.ac.id/2670/1/SKRIPSI%20AHMAD%20FACHRUDIN.pdf http://eprints.itn.ac.id/2670/ |
Daftar Isi:
- Sampah dalam waktu ke waktu semakin menumpuk dan banyak yang belum terkelola. Tidak selamanya sampah itu adalah bahan buangan tapi masih di gunakan untuk inovasi lain. Seperti halnya pada penelitian kali ini yang meneliti tentang serbuk kayu sengon yang hasil dari pemotongan kayu sengon sendiri. Serbuk kayu sengon di masyarakt biasanya di Cuma di buang dan di bakar. Pada penelitian kali ini saya meneliti serbuk kayu sengon menjadi bio oil. Dengan di olah menggunkan alat yang bernama pirolizer dan sistem pengolahan dengan metode pirolisis. Dengan menggunakan variasi temperatur 250°C, 350°C, 450°C, 500°C, 600°C. Setelah mendapatkan produk dari hasil pirolisis yang berupa tar maka di lakukan penyulingan dengan temperatur 330 ̊C. Volume terbanyak yang dihasilkan pada produk temperatur 500 ̊C yaitu 33ml, massa terbanyak pada produk 500 ̊C yaitu 32gr, pada pengujian densitas nilai hemicellilosa terbaik pada produk temperatur 600 ̊C senilai 1.11gr/ml, nilai viskositas terbaik pada produk temperatur 600 ̊C senilai 15.192cst, dan nilai nyala api terbaik pada produk temperatur 600 ̊C. Hasil penelitian tersebut bertujuan untuk mengatasi masalah sampah serbuk kayu sengon. Masih ada metode lain yang masih bisa di gunakan untuk mengolah sampah serbuk kayu sengon yang lebih multi guna. Kata Kunci : Pirolisis dan penyulingan hasil tar dengan menghitung volume, massa, densitas, viskositas untuk mendapatkan nyala api.