ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK BAMBU TERHADAP PEMBUATAN BRIKET DENGAN BAHAN BAKU UTAMA TINJA KAMBING DAN PEREKAT LUMPUR LAPINDO
Main Author: | saputra, m bony |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.itn.ac.id/2669/1/SKRIPSI%20BONY%20NIM%201511019%2C.pdf http://eprints.itn.ac.id/2669/2/JURNAL.pdf http://eprints.itn.ac.id/2669/ |
Daftar Isi:
- Tinja Kambing merupakan limbah yang banyak dijumpai di perternakan dan pemukiman masyrakat khususnya perternak di Indonesia, tinja kambing yang biasanyanya hanya di buat pupuk, namun masih dapat dimanfaatkan menjadi arang aktif. . Pembuatan arang aktif dari tinja kambing menggunakan variabel suhu karbonasi yaitu 100'C, 120'C, 140°C, 160'C dan 200°C. Klorin merupakan zat kimia yang sering digunakan sebagai disinfektan dalam air. Tingginya kandungan klorin menimbulkan bau khas yang akan berpengaruh pada kesehatan konsumen. Arang aktif banyak digunakan pada sistem penjernihan air untuk mengurangi kandungan residu klorin yang berlebihan dalam air. Serbuk bambu merupakan limbah padat yang tidak terpakai. Potensi bambu di Indonesia cukup besar terutama di daerah perkampungan. Dan apabila serat bambu dalam keadaan kering maka dapat digunakan sebagai bahan baku alternatif briket. Bambu termasuk kedalam jenis pohon serba guna, secara luas bambu digunakan dalam tiang bendera,pembuatan struktur bangunan namun disini bisa menjadi campuran untuk pembuatan arang atif. Kata Kunci : Tinja Kambing, Serat Bambu, lumpur lapindo