Museum Perjuangan di Kota Malang Tema Arsitektur Metafora

Main Author: susilo, seftyan hadi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://eprints.itn.ac.id/2595/1/JURNAL%20WAYANG.pdf
http://eprints.itn.ac.id/2595/2/Untitled.pdf12.pdf
http://eprints.itn.ac.id/2595/
Daftar Isi:
  • Wayang merupakan hasil kreasi seni dan budaya terdiri dari berbagai macam jenis, seperti wayang purwa, wayang kulit, wayang klitik, sampai wayang golek. Wayang sebagai bagian dari kebudayaan kita memiliki aset yang tidak ternilai dan menjadi salah satu bagian dari kebanggan Indonesia sebagai warisan karya budaya dunia. Namun semakin berkembangnya jaman, makin berkembang pula ilmu pengetahuan dan teknologi. Makin banyak budaya populer asing, dan tekonologi-teknologi modern dan canggih masuk ke negara ini sehingga budayabudaya lokal, salah satunya adalah wayang menjadi terpinggirkan dan ditinggalkan oleh masyarakat umum, khususnya generasi muda. Untuk itu diperlukan wadah yang dapat meningkatkan kembali apresiasi para generasi muda, khususnya anak-anak terhadap salah satu budaya lokal, yaitu wayang. Wadah tersebut dapat direalisasikan dengan Museum Wayang di Kota Malang yang dapat mengapresiasi dan memberikan pendidikan, serta pengenalan kesenian wayang kepada generasi muda secara perlahan. Perancangan bangunan menggunakan konsep tema Arsitektur Metafora sehingga bentuk dasar bangunan mengambil dari bentuk dasar bentuk wayang. Sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengenali Museum Wayang di Kota Malang sebagai museum yang melestarikan tentang wayang di Indonesia. Kata kunci : Museum, Wayang, Malang, Arsitektur Metafora