OPTIMASI SISTEM ATCS PADA SIMPANG YANG BERDEKATAN DI KOTA MALANG ( Kasus Persimpangan PLN dan Persimpangan Rajabali )

Main Author: prasetya, angga
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://eprints.itn.ac.id/2056/1/combinepdf%20%2836%29.pdf
http://eprints.itn.ac.id/2056/
Daftar Isi:
  • Kata Kunci: Koordinasi Sinyal Antar Simpang, Waktu Offset, Bandwidth, Jalan Jenderal Basuki Rahmat, ATCS. Banyaknya persimpangan di kota besar seperti Malang ternyata menimbulkan permasalahan tersendiri, terlebih pada jarak antar simpang yang pendek seperti pada ruas Jalan Jenderal Basuki Rahmat Malang. Terdapat dua simpang yang berada dalam jarak 240 meter pada ruas Jalan Jenderal Basuki Rahmat. Permasalahan yang terjadi adalah koordinasi kedua simpang yang tidak optimal sehingga kendaraan yang terkadang harus selalu berhenti pada tiap simpang karena selalu mendapat sinyal merah. Tentu saja hal ini menimbulkan ketidaknyamanan pengendara, sehingga diperlukan Pengkoordinasian Sinyal. Pengumpulan data dilakukan dengan cara survey pada kedua simpang. Adapun data yang diambil adalah volume kendaraan yang melalui tiap simpang, tundaan, waktu sinyal, kecepatan tempuh kendaraan yang melalui kedua simpang, dan geometrik simpang. Data yang diperoleh digunakan untuk mendapatkan kondisi eksisting terjenuh yang akan menjadi acuan dalam merencanakan waktu siklus baru dengan memperhatikan teori koordinasi. Kinerja terbaik pada setiap simpang kemudian dikoordinasikan menggunakan waktu offset antar simpang. Hasil analisa, diketahui bahwa kedua simpang pada ruas Jalan Jenderal Basuki Rahmat belum terkoordinasi. Untuk itu, dilakukanlah koordinasi sinyal antar simpang pada kedua simpang tersebut. Hasil perencanaan kordinasi kedua simpang menunjukan perbandingan sebagai berikut, kondisi eksisting pada saat peak, kinerja simpang rata-rata pada arus utama berupa Derajat Kejenuhan (DS) dan Tundaan (Delay) adalah 0.5675 untuk DS dan Delay sebesar 47489.375 smp/detik. Sedangkan setelah dilakukan perencanaan waktu siklus berupa yang berdasar pada teori koordinasi, didapat DS sebesar 0.5242 dan Delay sebesar 41974.844 smp/detik. Sehingga kondisi terkoordinasi jadi lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi Eksisting karena didapat penghemaan waktu tundaan sebesar 5514.531 smp/detik