Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis Untuk Analisis Persebaran Rawan Malaria (Studi Kasus:Kabupaten Lombok Barat)

Main Author: Bahri, Samsoel
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.itn.ac.id/1880/1/Untitled%2827%29.pdf
http://eprints.itn.ac.id/1880/
Daftar Isi:
  • SIrnrnFaktor ketinggian tempat (Altitude),dan penggunaan lahan (Land Used)mempengaruhi tempat perindukan nyamuk.Sedangkan unsur cuaca mempengaruhi metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan populasi nyamuk Anopheles tersebut.Suhu 18 derajat celsius merupakan suhu yang paling rendah dibutuhkan larva nyamuk di daerah tropissedangkan suhu 36 derajat celsius selama 2 bulan berturut-turut dapat mematikan semua larva nyamuk.Curah hujan dengan penyinaran yang relatif panjang turut mempengaruhi habitat perindukan nyamuk.Sedangkan kelembaban udara juga dapat mempengaruhi longevity (umur) nyamuk.Pemahaman dan analisis data lingkungan dan unsur cuaca tersebut dapat digunakan untuk mengetahui pola penyebaran vektor malaria dan menduga populasi vektor malaria.Kombinasi kedua faktor tersebut dapat digunakan dalam penyusunan rancangan model spasial untuk membantu penyebaran kasus malaria disuatu daerah.Overlay data lingkungan (altitide dan LandUsed) dan Curah hujan, Kelembaban udara dan suhu digunakan untuk mengetahui zona risiko persebaran kasus malaria.Menunjukkan jumlah kasus tertinggi di daerah pantai dan jumlah kasus terendah terjadi di daerah pegunungan atau daratan tinggi,di daerah Kabupaten Lombok Barat.rnrnKata kunci: persebaran kasus malaria, altitude, LAndUsed, kelembaban udara, suhu, curah hujan