PERBANDINGAN EKSTRAKSI BRIGHTNESS TEMPERATURE LANDSAT 8 TIRS TANPA ATMOSPHERIC CORRECTION DAN DENGAN ATMOSPHERIC CORRECTION UNTUK PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN TANAH (Studi Kasus: Surabaya)

Main Author: Eggelio, Erik Various
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://eprints.itn.ac.id/1628/1/FULL%20TEXT%20SKRIPSI.pdf
http://eprints.itn.ac.id/1628/
Daftar Isi:
  • Kenyamanan adalah faktor utama seseorang untuk memilih lokasi untuk bermukim. Ada beberapa faktor kenyamanan yang dipilih dalam menentukan tempat bermukim, salah satunya lokasi suhu, dan juga terdapat banyak faktor yang dapat menentukan suhu permukaan tanah. Dalam penelitian ini digunakan Citra Landsat TIRS sebagai bahan utama dalam penentuan suhu permukaan dengan metode melibatkan Atmospheric Correction dan tanpa melibatkan Atmospheric Correction. Dari dua metode tersebut dapat diketahui pengaruh Atmsopheric Correction terhadap suhu tersebut. Dalam penentuan suhu permukaan tanah dengan menggunakan citra landsat 8 TIRS terdapat beberapa proses, yaitu radiometric correction, konversi brightness temperature, konversi kelvin ke celcius, dan atmospheric correction. Koreksi Atmosfer digunakan sebagai proses terakhir untuk mendapatkan data suhu yang mendekati suhu lapangan. Dari penelitian ini didapatkan perbedaan suhu yang didapatkan dari kedua metode. Suhu tertinggi dengan melibatkan Atmospheric Correction pada 32o, sedangkan suhu tertinggi tanpa melibatkan Atmospheric Correction di titik 37o. Pada data lapangan ( BMKG ) pada tahun 2015 suhu tertinggi 33o-34o. Sehingga hasil yang didapat yaitu atmospheric correction sangat berpengaruh terhadap ketelitian suhu dengan perbedaan 1o-2o dibandingkan 3o-4o ( Tanpa Atmospheric Correction ). Kata Kunci : Suhu, Citra, Landsat 8, Atmospheric Correction, Kota Surabaya