OPTIMALISASI PEMANFAATAN Kit-IPA PGSD UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAKSANAAN TUTORIAL PRAKTIKUM IPA di SD

Main Author: Faqih, Abd
Format: Article info eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Widyagogik
Subjects:
Online Access: http://journal.trunojoyo.ac.id/widyagogik/article/view/1689
Daftar Isi:
  • Telah dilakukan penelitian tentang optimalisasi pemanfaatan Kit-IPA untuk meningkatkan keterampilan proses sains mahasiswa semester II UT-Pokjar Kabupaten Mojokerto melalui tutorial mata kuliah praktikum IPA SD. Hasil penelitian menunjukan bahwa: [1] Kit-IPA di SD keberadaanya sangat mendukung pelaksanaan kegiatan praktikum terbimbing dan praktikum mandiri (96,96% responden setuju), sehingga sangat membantu peningkatan penguasaan keterampilan proses sains (90,8% responden setuju). Hal ini menempatkan Kit IPA sebagai alat peraga untuk memantapkan pemahan konsep sains serta sebagai jembatan penghubung antara konsep teori sains dengan aplikasi dalam kehidupan nyata (80% responden setuju), sehinggan keberadaan Kit IPA sangat dibutuhkan (78,5% responden setuju). [2] Hasil pembimbingan selama pelaksanaan tutorial, khususnya pada pertemuan ke-3 (prak-3), ke-5 (prak-5) dan ke-7 (prak-7) dengan pemanfaatan Kit IPA telah secara baik meningkatkan kompetensi proses sains mahasiswa. Hasil pre test penguasaan keterampilan proses sains mahasiswa sangat rendah hanya 6,25% Namun demikian terjadi peningkatan sangat baik pada akhir proses post-test (93,75%). Hal ini menguatkan argumentasi bahwa dengan memanfaatkan Kit IPA secara optimal serta bimbingan secara intensif keterampilan proses sains mahasiswa dapat lebih ditingkatkan. [3] Keterampilan proses sains, yaitu: kemampuan merancang percobaan yang mencakup:(1)merumuskan tujuan, (2) menyiapkan alat dan bahan, (3) membuat hipotesis dan (4) menyusun prosedur, melakukan percobaan: (5)mengambil data, (6) mengorganisasi data dan (7) melakukan interpretasi data hasil percobaan) dan (8) menyusun kesimpulan berbasis konsep dan fakta secara jujur, (9) membuat laporan percobaan, mengalami peningkatan dari uji praktek pada pertemuan ke-3, ke-5 dan ke-7. Telah dapat ditingkatkan secara signifikan, pada prak-3 penguasaan konsep sains mahasiswa meningkat drastis masing-masing menjadi 77,08%. Hal yang sama terjadi untuk prak-5 (87,50%); dan untuk prak-7 (92,36%)