Anti-fungal Activity Test Ethanolic Extracts of Calabash's Leaved and Fruit Meat (Crescentia cujete, Linn.) against Candida albicans ATCC 1023

Main Authors: Sulistyawati, Dewi, Wiryosoendjojo, Kartinah, Puspawati, Nony
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta , 2019
Online Access: http://ejurnal.setiabudi.ac.id/ojs/index.php/biomedika/article/view/616
http://ejurnal.setiabudi.ac.id/ojs/index.php/biomedika/article/view/616/582
Daftar Isi:
  • Candida albicans is the cause of opportunistic candidiasis which is a fungal infection with the highest incidence. Candidiasis is a disease that can attack the oral cavity, mucous membranes, and genital areas. Indonesia is a country that is rich in biodiversity and people have used more than 6,000 species of plants as medicines and protection needs. One of the herbs that can be used as an alternative treatment for candidiasis is Calabash (Crescentia cujete, Linn.) Which has not been much studied. Throwing contains alkaloids, flavonoids, phenols and tannins which can damage the cell wall of Candida albicans. The purpose of this study was to determine the antifungal activity of leaves and fruit of Calabash (Crescentia cujete, Linn) against Candida albicans ATCC 1023 and determine the maximum concentration as an antifungal. This research is an experimental laboratory research. The test method used is the disk diffusion method. The extraction method used is ethanol maceration. The results showed that the leaves and fruit of Calabash had an antifungal activity against Candida albicans ATCC 1023. The maximum concentration of the extracts of the Calabash was 25% with inhibition zone diameters of 15 ± 0.8 mm and 9.33 ± 0, 57 mm.
  • Candida albicans adalah penyebab kandidiasis oportunistik yang merupakan infeksi jamur dengan insiden tertinggi. Kandidiasis adalah suatu penyakit yang dapat menyerang rongga mulut, selaput lendir, dan daerah genitalia. Indonesia mempunyai banyak sekali tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai herbal  dari 6.000 spesies tumbuhan sebagai kebutuhan obat-obatan dan perlindungan. Berenuk (Crescentia cujete, Linn.) banyak terdapat di Indonesia tapi belum banyak diketahui khasiatnya dan belum banyak diteliti. Berenuk mengandung alkaloid, flavonoid, fenol dan tanin yang bisa merusak dinding sel Candida albicans. Penelitian ini dilakukan menguji ada tidaknya aktivitas daun dan buah berenuk (Crescentia cujete, Linn)   untuk menghambat atau membunuh Candida  albicans ATCC 1023 dan mengetahui konsentrasi yang paling maksimal  sebagai antijamur.  Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental laboratoris.  Metode pengujian yang dipakai adalah metode difusi cakram. Metode ekstraksi yang dipakai adalah maserasi etanol. Hasil penelitian menunjukkan daun dan buah berenuk mempunyai aktivitas sebagai antijamur terhadap Candida  albicans ATCC 1023. Konsentrasi ekstrak daun dan daging buah berenuk yang paling maksimal adalah 25% dengan diameter zona hambat masing-masing 15 ± 0,8 mm dan 9,33 ± 0,57 mm.