MEMBANGUN KESADARAN DAN PERILAKU HIDUP SEHAT MAHASISWI GUNA MENCEGAH KANKER PAYUDARA

Main Authors: Kebayantini, Ni Luh Nyoman, Punia, I Nengah, Zuryani, Nazrina, Nugroho, Wahyu Budi, Kamajaya, Gede, Mahadewi, Ni Made Anggita Sastri
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana , 2021
Online Access: https://ojs.unud.ac.id/index.php/widya/article/view/61430
https://ojs.unud.ac.id/index.php/widya/article/view/61430/37953
Daftar Isi:
  • Breast cancer is the second highest prevalence after cervical cancer. In recent years cases of breast tumors that are at risk of becoming cancer are found in women aged 25 years and under. This risk will increase in adolescent girls who have a history of tumors, so there is a 4.37 times more risk of developing breast cancer. Similarly, young women who experience menarche (first menstruation) at the age of <12 years are more likely to develop breast cancer than those who experience menarche aged> 12 years. Busyness undergoing daily routine is also one of the causes of teenagers / young women paying less attention to the health of their breasts. Based on this there have been many campaigns and movements to foster women's awareness of breast cancer such as the BSE movement (Breast Self-Check) and SADANIS (aware of clinical examination). It is unfortunate that this campaign has not been able to touch all circles, especially among students who are very busy with campus life and do not have the awareness to take care of their health. This dedication activity is carried out to increase the awareness of students / young women to maintain breast health. Keywords: breast cancer, health, increase student awareness.
  • Kanker payudara menjadi penyakit dengan prevalensi tertinggi kedua setelah kanker serviks. Beberapa tahun terakhir kasus tumor payudara yang beresiko menjadi kanker banyak ditemukan pada wanita berusia 25 tahun ke bawah. Resiko ini akan semakin meningkat pada remaja putri yang memiliki riwayat tumor, sehingga berpeluang 4.37 kali lebih beresiko mengalami kanker payudara. Begitu pula dengan remaja putri yang mengalami menarche (menstruasi pertama) pada usia <12 tahun lebih berpeluang mengalami kanker payudara dibanding yang mengalami menarche usia >12 tahun. Kesibukan menjalani rutinitas sehari-hari juga menjadi salah satu penyebab para remaja/wanita muda kurang memperhatikan kesehatan payudaranya. Berdasarkan hal tersebut telah banyak kampanye dan gerakan untuk menumbuhkan kesadaran perempuan terhadap kanker payudara seperti gerakan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) dan SADANIS (sadari pemeriksaan klinis). Sangat disayangkan kampanye ini belum mampu menyentuh semua kalangan, khususnya kalangan mahasiswa yang sangat sibuk dengan kehidupan kampus dan tidak memiliki kesadaran untuk menjaga kesehatannya. Kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa/wanita muda untuk menjaga kesehatan payudara. Kata Kunci: kanker payudara, kesehatan, meningkatkan kesadaran mahasiswi.