Aktivitas Komunikasi Dalam Upacara Pemakaman Adat Batak Toba Sarimatua
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Aktivitas Komunikasi dalam upacara pemakaman Adat Batak Toba Sarimatua di Kota Jakarta. Untuk menjawab masalah diatas, maka peneliti mengangkat sub masalah mikro yaitu, Situasi Komunikatif, Peristiwa Komunikatif, dan Tindakan Komunikatif. Metode Penelitian ini menggunakan menggunakan Metode Kualitatif, desain Etnografi Komunikasi yang hubungannya dengan teori Interaksi Simbolik.. Subjek penelitian ini berjumlah 4 (empat) orang, yang diperoleh melalui teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yaitu observasi non partisipan, wawancara mendalam, dokumentasi, referensi buku, studi terdahulu, dan internet searching. Hasil Penelitian yang diperoleh oleh penulis dalam penelitian ini adalah, Upacara Pemakaman Adat Batak Toba Sarimatua ini berlangsung dengan adanya tahapan mulai dari situasi persiapan sampai situasi pelaksanaan berlangsung dan penutup. Peristiwa upacara pemakaman dilaksanakan Rumah Duka Laha Roy Jakarta Timur sesuai dengan hasil musyawarah pada hari sebelumnnya, serta Upacara Pemakaman Adat Batak Toba Sarimatua termasuk komunikasi kelompok. Tindakan Komunikatif yang terdapat pada upacara pemakaman ini berupa tindakan komunikatif baik verbal seperti petuah dari raja parhata, lalu untuk non verbal seperti syarat wajib ada pada pelaksanaan upacara pemakaman lalu disertai pakaian adat yang digunakan. Kesimpulan Aktivitas Komunikasi Dalam Upacara Pemakaman Sarimatua merupakan sebuah tradisi dari sekian banyak tradisi yang ada, dan sudah dilakukan secara turun menurun sejak jaman dahulu setiap ada anggota keluarga masyarakat Batak Toba yang meninggal dengan status Sarimatua. Akan tetapi, setiap rangkaiaan pelaksaan upacara pemakaman adat ini mempunyai makna yaitu untuk memberikan wujud penghormatan terakhir kepada jenazah, dan juga memberikan serangkaian ritual penguatan untuk para keluarga jenazah. Saran bagi masyarakat Batak Toba, diharapkan tetap konsisten dalam menjalankan tradisi ini sesuai dengan aturan yang telah diturunkan oleh leluhur dan jangan sampai hilang ataupun luntur termakan oleh perkembangan zaman yang dalam hal ini adalah era moderenisasi, karena tradisi ini merupakan ciri khas dan kearifan lokal Suku Batak Toba untuk menunjukkan kepada khalayak bahwa mereka sangat menjungjung tinggi kekeluargaan dari dahulu hingga kini.