Pembingkaian Berita Persiapan Pekan Olahraga Nasional (Pon) Xix Dan Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) Xv
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembingkaian dan cara pandang wartawan serta redaksi surat kabar mengkonstruksikan serta membangun realitas terhadap pemberitaan Persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX dan Pekan Paralympic Nasional (PEPARNAS) di Harian Pagi Tribun Jabar dan Harian Umum Pikiran Rakyat Untuk mengetahuinya, peneliti menggunakan empat kategori yang dijadikan sub fokus yaitu pendefinisian masalah, memperkirakan penyebab masalah, membuat keputusan moral, dan menekankan penyelesaian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan metodologi kualitatif dengan model analisis framing Robert N. Entman. Model ini digunakan untuk mengetahui bagaimana media massa mengkonstruksikan realitas. Untuk pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, studi pustaka dan internet searching. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Harian Pagi Tribun Jabar dan Harian Umum Pikiran Rakyat membingkai berita Persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX dan Pekan Paralympic Nasional (PEPARNAS) XV sebagai berikut : Pendefinisian Masalah kedua surat kabar tersebut masing-masing mengangkat isu dan penonjolan aspek yang dominan tetapi di dalam tubuh berita memiliki kesamaan isu dan masalah yang sama. Memperkirakan penyebab masalah pada kedua surat kabar tersebut berbeda, penyebab masalah pada Harian Pagi Tribun Jabar adalah Persiapan PON dan PEPARNAS belum maksimal, sementara pada Harian Umum Pikiran Rakyat memperkirakan masalah mengenai Persiapan PON dan PEPARNAS sudah siap Membuat penilaian moral pada kedua surat kabar tersebut adalah masalah moral. Menekankan penyelesaian masalah pada surat kabar ini adalah Persiapan terlaksana acara tersebut. Simpulan dari penelitian ini bahwa pembingkaian berita yang dilakukan oleh kedua surat kabar tersebut, memandang realita dilapangan dengan sudut pandang pada realita sehingga memiliki isu dan penojolan aspek yang berbeda. Pemilihan isu dan penojolan aspek yang dilakukan untuk mengkonstruksi masyarakat terhadap realita yang terjadi. Saran dari penelitian ini adalah Harian Pagi Tribun Jabar dan Harian Umum Pikiran Rakyat dapat terus menjaga keseimbangan berita dari peristiwa yang diangkat.