Daftar Isi:
  • Banjir di Baleendah, Kabupaten Bandung disebabkan oleh kawasan yang berada di dataran rendah atau topografi cekung, curah hujan tinggi dan penyempitan badan sungai. Oleh karena itu dibutuhkan upaya pengendalian banjir, dalam hal ini berupa kolam retensi. Kolam retensi Cieunteung yang berfungsi sebagai tampungan sementara untuk mengurangi debit puncak banjir nyatanya masih belum mampu mereduksi banjir di kawasan tersebut. Tujuan penelitian ini ialah menganalisis kondisi eksisting di lokasi penelitian dalam hal ini sungai-sungai yang berpengaruh di sekitar lokasi penelitian dan efektivitas kolam retensi Cieunteung sebagai bangunan pengendali banjir. Pada studi ini, analisis hidrologi menggunakan data curah hujan periode 15 tahun, guna mendapatkan debit banjir rencana dengan berbagai periode ulang. Analisis debit banjir rencana menggunakan metode HSS Nakayasu, Snyder dan SCS-USA. Analisis hidrolika menggunakan software HEC-RAS 5.0.7 untuk memodelkan berbagai skenario alternatif penanganan banjir. Berdasarkan hasil analisis, efektivitas kolam retensi Cieunteung sebesar 30,18% dan mampu mereduksi banjir 11,89%. Direkomendasikan alternatif penanganan banjir yaitu Skenario 2 (kolam retensi tambahan dan normalisasi dasar sungai) untuk Sungai Cigado dengan % reduksi 62,62%. Skenario 3 (normalisasi dasar sungai, tanggul sungai dan kolam retensi baru) untuk Sungai Cisangkuy dengan % reduksi 19,51%. Skenario 2 (normalisasi dasar dan tanggul sungai) untuk Sungai Citarum dengan % reduksi 0,0012%.