Hubungan Antara Kepuasan Tentang Wakability Lingkungan Tempat Tinggal Dengan Intensitas Menggunakan Angkutan Kota Pada Swk Cibeunying
Daftar Isi:
- Kota dapat diartikan sebagai pusat kegiatan penduduk baik yang bersifat sosial maupun ekonomi. Perkembangan dan pembangunan pada kawasan perkotaan di kota – kota di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahun nya, tak terkecuali di Kota Bandung, pada 5 tahun terahir pembangunan di kota Bandung mengalami pertumbuhan signifikan baik dari peningkatan jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan peyediaan prasaran dan sarana untuk mendukung kegiatan masyarakat. Tingginya aktifitas masyarakat perkotaan dalam berkegiatan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat primer dan sekunder berdampak pada penigkatan pola pergerakan. Perlu pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana di lingkungan tempat tinggal guna mendorong kualitas lingkungan tempat tinggal dan menciptakan kenyamanan, keamanan, dan kepuasan dalam bertempat tinggal dan berkegiatan, lingkungan tempat tinggal yang berkualitas diperlukan untuk mendorong dalam penggunaan transportasi publik oleh masyarakat. Pada 8 sub wilayah kota yang terdapat di kota Bandung, swk Cibeunying didukung oleh saran perdagangan yang terdiri dari pusat perbelanjaan, outlet, outlet dan pusat oleh oleh, juga terdapat sarana kesehatan dan terdapat kawasan Pendidikan tinggi, serta terdapat prasarana pejalan kaki dan didukung beberapa terminal membuat masyarakat lebih mudah dalam berkegiatan. Maka pada swk cibeunying perlu di ketahui bagaimana kepuasan tentang walkability lingkungan, intensitas penggunaan angkutan kota, dan hubungan kepuasan masyarakat tentang walkability lingkungan tempat tinggal nya dengan intensitas menggunakan angkutan kota serta melihat pengaruh sosial ekonomi dan sosial demografi masyarakat terhadap hubungan kepuasan akan lingkungan tempat tinggal dengan intensitas menggunakan angkutan umum. Metode yang digunakan dalam menganalisis yaitu deskriptif dan analisis hasil uji chi-square. Dimana variable dalam kepuasan lingkungan tempat tinggal terdapat 4 variable yang di uji dan terdapat 130 responden. Berdasarkan hasil analisis dari 4 variable masyarakat merasa setuju dengan lingkungan tempat tinggal yang mereka tinggali, dengan masyarakat merasa dekat kemana mana di lingkungan tempat tinggal, merasa nyaman berjalan di lingkungan tempat tinggal, merasa aman dari gangguan kendaraan saat berjalan di lingkugan tempat tinggal dan merasa aman dari gangguan kriminalitas saat berjalan di lingkungan tempat tinggal. Namun berdasarkan hasil analisis intensitas menggunakan angkutan kota masih terbilang masyarakat jarang menggunakan angkutan kota, namun pada variable merasa dekat kemana mana di lingkungan tempat tinggal, merasa nyaman berjalan di lingkungan tempat tinggal, dan merasa aman dari gangguan kendaraan saat berjalan di lingkungan tempat tinggal dengan intensitas menggunakan angkutan kota terdapat hubungan yang signifikan.