Konsep Diri Phubbing Di Kalangan Mahasiswa Kota Bandung (Studi Deskriptif Konsep Diri Phubbing Di Kalangan Mahasiswa Kota Bandung Dalam Bersosialisasi)
Daftar Isi:
- Penelitian ini dimaksud untuk mengetahui dan menguraikan secara jelas mengenai Konsep Diri Phubbing Di Kalangan Mahasiswa Kota Bandung. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui phubbing dalam memandang dirinya sendiri (self), pandangan significant others membentuk konsep diri phubbing, pandangan reference group membentuk konsep diri phubbing Pendekatan penelitian ini dengan metode penelitian kualitatif dengan studi deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi non partisipan, dokumentasi, serta studi pustaka dan internet searching. Teknik analisa data dilakukan dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan meningkatkan ketekunan, triangulasi, dan diskusi dengan teman sejawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Konsep Diri phubbing Di Kalangan Mahasiswa Kota Bandung: Self yang ada pada mahasiswa yang phubbing yakni merupakan sesuatu yang biasa saja dan smartphone merupakan benda digital yang tidak dapat terlepas dalam kehidupan sehari-hari. Significant Other menganggap bahwa phubbing merupakan perilaku yang lumrah bagi remaja-remaja zaman sekarang. Sesekali mereka pernah memberikan teguran terhadap phubbing, namun hal tersebut masih tetap saja terjadi. Reference Group bagi teman sebaya, mereka menganggap bahwa lingkungan sangat memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap seseorang yang phubbing. Kesimpulan penelitian adalah Konsep Diri Phubbing Di Kalangan Mahasiswa Kota Bandung cendrung memiliki konsep diri yang negatif, namun hal itu tidak menutup kemungkinan menjadi positif apabila orang terdekat serta lingkungan berperan lebih aktif. Fokus yang berlebihan terhadap smartphone dapat mengganggu interaksi mereka dengan lingkungan yang ada disekitarnya. Dapat dilihat bahwa konsep diri yang ditimbulkan yaitu konsep diri negatif, Saran penelitian agar lebih membatasi waktu saat menggunakan smartphone, dan membuka diri terhadap lingkungan yang ada disekitar sehingga dapat berinteraksi dengan orang yang ada dilingkungan.