Fungsi Komunikasi Kelompok Pada Komunitas Bipolar Care Indonesia Bandung (Studi Deskriptif Mengenai Fungsi Komunikasi Kelompok Pada Komunitas Bipola Care Indonesia Bandung Dalam Meningkatkan Motivasi Hidup Anggotanya)
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi komunikasi kelompok pada komunitas Bipolar Care Indonesia Bandung dengan sub fokus penelitian, hubungan sosial, pendidikan, pemecahan masalah dan pembuatan keputusaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain penelitian studi deskriptif melalui teknik purposive dalam menentukan informan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh peneliti dalam melakukan penelitian, diperoleh 2 (dua) orang informan kunci yakni ketua komunitas Bipolar Care Indonesia Bandung serta seorang penyintas dan juga 2 (dua) orang informan pendukung yakni caregiver dari penyintas, dan psikolog dari komunitas Bipolar Care Indonesia Bandung. Data penelitian diperoleh melalui observasi non partisipan, wawancara mendalam, dokumentasi, studi pustaka dan internet searching. mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data dan menarik keseimpulan yang merupakan teknik dari analisis data. Hasil penelitian menujukan bahwa hubungan sosial di komunitas Bipolar Care Indonesia Bandung, diawali dengan adanya pendekatan, komunikasi dan kontak sosial primer dan sekunder yang menghasilkan hubungan kekeluargaan. Pendidikan yang ada di komunitas, dilakukan dengan kegiatan bernama psikoedukasi yang dilakukan oleh psikolog, maupun pengurus komunitas. Pemecahan masalah dan pembuatan keputusah didasarkan pada masalah itu sendiri, masalah yang sering dihadapi adalah, merasa rendah diri, self injury dan percobaan bunuh diri dimana pemecahan masalah nya adalah dengan diadakannya kelas bakat, sharing caregiver dan sharing survivor, serta home visit. Sedangkan pengambilan keputusan didasarkan pada kebutuhan dari anggota (penyintas bipolar) Kesimpulannya, fungsi komunikasi kelompok pada komunitas Bipolar Care Bandung dapat membantu meningkatkan motivasi hidup anggotanya, melalui komunitas anggota mendapatkan dukungan serta pengetahuan, serta bantuan bagi para anggota yang merupakan penyintas bipolar. Saran, informasi mengenai pengetahuan seputar bipolar, dapat dibagikan pula melalui media sosial, tidak hanya di lakukan secara langsung, dan sebaiknya komunitas memiliki jadwal untuk keberadaan kepengurusan, sehingga anggota komunitas tidak hanya bertemu saat diadakannya acara yang dilakukan satu bulan sekali.