Representasi Seksisme Dalam Film Purl (Analisis Semiotika Roland Barthes Mengenai Representasi Seksisme Dalam Film Purl)
Daftar Isi:
- Maksud Penelitian untuk mengetahui Representasi Seksisme Dalam Film Purl. Untuk menjawab peneliti ini maka di tetapkan 3 (tiga) mikro penelitian, yaitu denotasi, konotasi, dan mitos dalam Film Purl. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan Analisis Semiotika Roland Barthes yang terdiri dari denotasi, konotasi, dan mitos. Jumlah informan yang peneliti ambil ialah satu orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah studi pustaka, internet searching, wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil Penelitian yang diperoleh ialah Denotasi adanya diskriminasi secara verbal seperti penggunaan kata-kata kasar, sindiran dan ancaman kepada orang lain karena perbedaan gender. Adapula tindakan diskriminasi secara nonverbal seperti mengabaikan, pembagian tugas yang tidak sesuai, penilaian buruk dan standarisasi peran berdasarkan gender atau jenis kelamin. Konotasi diskriminasi yang dilakukan yang menunjukkan motif seperti, menghina, merendahkan, menunjukkan siapa yang berkuasa dan siapa yang dikuasai. Mitos mengenai pandangan suatu kebudayaan terhadap karakteristik perempuan dan laki-laki menjadi penyebab timbulnya diskriminasi gender. Mitos yang mengatakan laki-laki berada pada posisi sosial yang lebih tinggi dari perempuan, menjadi mitos yang sangat dominan film Purl. Kesimpulan penelitian adanya pesan moral yang dapat menjadi contoh dan pembelajaran bagi masyarakat yang masih menganggap bahwa salah satu gender merasa lebih baik dari gender lainnya. Ucapan sindiran dan tindakan yang tidak semestinya karena salah satu anggota berbeda gender merupakan bentuk seksisme. Laki-laki menikmati berbagai keistimewaaan dibandingkan perempuan dengan dukungan stereotype dan asumsi-asumsi masyarakat sehingga tercipta sistem patriarki yang kuat. Saran dari peneliti adalah perlu dikembangkan penelitian lebih lanjut tentang masalah seksisme seperti ini. Peneliti selanjutnya dapat membuat penelitian yang serupa dengan metode yang berbeda atau dengan film-film yang bertemakan seksisme, guna memperlihatkan wajah seksisme kepada masyarakat dan memberi pengetahuan tentang masalah diskriminasi.