Konstruksi Makna Perawatan Diri Sebagai Identitas Neo-Maskulin Di Kalangan Mahasiswa Kota Bandung
Daftar Isi:
- Maksud dan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan secara detail dan mendeskripsikan bagaimana makna perawatan diri bagi para mahasiswa dalam menjadikan identitas sebagai pembaharuan dari maskulin yang dibentuk oleh masyarakat di Indonesia. Peneliti menggunakan sub fokus yakni nilai, motif, pengalaman dan makna sebagai alat bedah dalam melakukan penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu Kualitatif dengan Studi Fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan yaitu observasi, wawancara mendalam (in-depth interviews) dan juga narasi (narratives) sebagai metode kunci yang membuat deskripsi pengalaman yang dilalui oleh seseorang. Informan dalam penelitian ini dipilih dengan menggunaka teknik Snowball Sampling dengan mengumpulkan 7 orang informan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mahasiswa kota Bandung menilai perawatan sebagai salah satu kebutuhan dan kewajiban yang harus dipenuhi. Perawatan diri yang dilakukan oleh mahasiswa kota Bandung berpengaruh pada nilai sosial yang di bentuk oleh masyarakat, bagaimana seharusnya laki-laki bersikap dan berprilaku di lingkungan sosialnya. Perawatan diri didorong pula oleh adanya motif masa lalu, masa kini dan masa depan. Dorongan melakukan suatu tindakan akan memberikan pengalaman bagi individu yang melakukan tindakan tersebut termasuk pengalaman ketika melakukan perawatan diri. Sehingga akan memunculkan makna dari apa yang telah dilakukan oleh mahasiswa kota Bandung. Kesimpulan penelitian melakukan perawatan bagi laki-laki tidak selamanya diterima oleh masyarakat luas. Peranan gender selalu diterapkan dalam menata bagaimana seharusnya laki-laki bersikap dan bertindak. Saran agar mahasiswa yang melakukan perawatan diri tidak mengurangi rasa percaya diri ketika diasingkan oleh masyarakat akibat konstruksi yang telah melekat dimasyarakat.