Pola Persebaran Dan Aksesibilitas Rumah Sakit Di Kota Bandung Dengan Aplikasi Geospatial Information System (Gis)
Daftar Isi:
- Fasilitas Kesehatan merupakan salah satu jenis fasilitas yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. yang berfungsi sebagai tempat kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan. Fasilitas kesehatan yang dimaksud adalah rumah sakit. Dimana rumah sakit dibutuhkan untuk mengurangi tingkat kematian ibu dan anak akibat kurang terjangkaunya akses menuju rumah sakit maka dari itu rumah sakit haruslah mudah di akses mulai dari segi jangkauan pelayanan dan sebarannyapun harus merata. Maka dari itu dilihat pola sebaran dan jangkauan pelayanannya. Serta tingkat kepadatan jalan dengan jumlah angkutan umum di dalam jangkauan pelayanan rumah sakit. Untuk menjawab penelitian ini maka digunakan metode analisis buffer, average nearest neighbor dan analisis overlay menggunakan software ArcGIS. Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pelayanan rumah sakit kelas A di Kota Bandung terdapat 7 rumah sakit yang masing-masing tercapai baik dari aksesibilitas angkot, DAMRI, maupun TMB di dalam jangkauan pelayanannya. Sedangkan rumah sakit kelas B memiliki jangkauan layanan 4 km2. Sehingga hanya terpenuhi 5 sampai 6 kelurahan di sekitarnya. Sedangkan menurut aksesibilitas dan trayek angkutan umum hanya terpenuhi beberapa trayek angkutan kota. Sedangkan untuk tingkat kepadatan jalan dengan angkutan umum di dalam jangkauan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit kelas A dikategorikan tinggi karena rata-rata angkutan umum yang berada didalam jangkauan rumah sakit sudah terlayani seluruh layanan moda transportasi umum seperti angkot, DAMRI, dan TMB. Sedangkan untuk rumah sakit kelas B termasuk kedalam kepadatan sedang dan tinggi yang dipengaruhi oleh lokasi rumah sakit tersebut. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini rumah sakit kelas A sudah terpenuhi secara angkutan umum maupun pelayanan yang sudah jauh sedangkan rumah sakit kelas B hanya memenuhi 5 sampai 7 kelurahan dengan aksesibilitas terbatas.