Daftar Isi:
  • Penelitian berjudul “Naming sebagai bentuk Transkulturasi dalam Novel Midnight’s Children Karya Salman Rushdie” ini menganalisis naming sebagai bagian dari fenomena budaya yang kompleks. Penelitian ini menggunakan teori mengenai transkulturasi dari Fernando Ortiz (1995) and narasi poskolonial dari Sam Durrant (2004) Bahasa dan budaya dari Stephen Spencer (2006) serta hibriditas dari Homi K. Bhabha (1994) digunakan sebagai pendukung dalam proses analisis data. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi representasi naming sebagai bentuk transkulturasi dalam Midnight’s Children dan menyelidiki pengaruh dari naming sebagai bentuk transkulturasi. Metode kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukan keberadaan naming sebagai bentuk transkulturasi. Naming dalam Midnight’s Children direpresentasikan melalui naming pada tempat dan tokoh. Naming sebagai bentuk transkulturasi berimbas pada penentuan identitas dan berkaitan dengan konflik kebudayaan. Berdasarkan analisis yang dilakukan, naming dalam Midnight’s Children dipengaruhi oleh latar belakang sejarah dan interaksi lintas budaya di India. Interaksi lintas budaya tersebut memengaruhi pembentukan masyarakat multikultur yang terintegrasi serta mencakup proses dekulturasi dan neokulturasi.