Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiana seorang gay bisa mempresentasikan dirinya dengan rapi dan baik saat berada di lingkungan kerja dimana seorang individu harus bisa menyembunyikan identitas aslinya, dan di lingkungan sesama gay dimana tempat seorang gay menampilkan identitas aslinya secara utuh. Sehingga untuk menciptakan kesan dari presentasi diri yang mereka lakukan untuk menyelamatkan diri mereka agar bisa diterima oleh lingkungan sosialnya yaitu dengan tidak mengakui mengenai identitas asli mereka, dengan cara menjadi pribadi yang lain atau bersandiwara saat berada di panggung depan dari penampilan dan gaya mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan dramaturgi. Teknik pengumpulan data dilakukan pada observasi partisipan, wawancara mendalam, studi kepustakaan,dokumentasi internet searching. Teknik analisis data dilakukan dengan beberapa komponen yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, verifikasi data. Dalam penelitian ini, subjek berjumlah empat orang, informan kunci terdiri dari 2 orang sebagai individu gay, informan tambahan terdiri dari 2 orang yang merupakan teman dekat dari informan kunci dan konselor psikolog. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa presentasi diri yang dibangun oleh kedua informan kunci dengan orientasi seksual sebagai gay di front stage adalah sebagai bentuk pertahanan diri di lingkungan kerja serta di keluarga. Di panggung ini, status lain sebagai gay disembunyikan dengan berbagai macam atribut yang digunakan untuk menunjukkan mereka adalah laki-laki normal. Sedangkan presentasi diri yang dibangun di back stage bertujuan untuk memenuhi kebutuhan psikologis dan biologis, atribut yang digunakan lebih menonjol guna untuk menarik perhatian sesama gay. Kesimpulan penelitian secara keseluruhan, kedua informan merupakan aktor yang berhasil dalam melakukan perannya, menciptakan suatu gambaran diri yang tepat ketika berada di panggung tertentu sesuai dengan tuntutan penonton (khalayak), dengan menggunakan simbol-simbol yang relevan dalam mengelola kesan agar komunitas yang dihadapi memberikan pemaknaan terhadap mereka. Saran dalam penelitian ini adalah perlu kiranya seseorang memiliki kejelian ketika berinteraksi dengan orang lain. Memperhatikan secara jeli akan simbol-simbol yang digunakan ketika berhadapan dengan khalayak di lingkungan kerja, misalnya isi pesan yang disampaikan..