Daftar Isi:
  • Panjat sosial sendiri berakar dari adanya sosiologi komunikasi dalam sub mobilitas sosial. Mobilitas sosial ini dalam perkembangan zaman sangat meningkat karna adanya perubahan sosial pada masa ini, yaitu pergerakan status atau peran sosial. Panjat sosial ini salah satu dampak dari kecanggihan teknologi (media sosial) secara tidak langsung telah melahirkan adanya fenomena panjat sosial. Panjat Sosial ini merupakan gaya hidup yang tidak sesuai dengan kantong atau kondisi keuangan, secara sederhana panjat sosial merupakan seseorang yang ingin memiliki sosial yang lebih tinggi dari status sosial seberanya, melalui dunia maya atau media sosial. Hasil dari penelitian menunjukan adanya motif dan makna yang merupakan adanya hasil berbeda. Dimana hasil tersebut membuat mereka menjadi panjat sosial. Adapun motif tersebut diantaranya: 1) Keinginan untuk menjadi sosialita: 2) Mencari Popularitas. Sedangkan makna yang muncul diantaranya: 1) hiburan: 2) mengekspresikan diri. Dari hasil penelitian juga mengungkapkan bahwa pengalaman komunikasi diasari atas pengaruh lingkungan kelompoknya. Penulis memakai gambaran kualitatif menggunakan pendekatan fenomenologi sebagai pedoman dalam melakukan penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan adalah teori fenomenologi Schutz. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan purposive sampling, dimana informan penelitian telah ditentukan yakni sebanyak empat, diantaranya tiga mahasiswa pengguna media sosial yaitu mahasiswa Kota Bandung dan satunya informan peneliti ahli dalam bidang psikolog.