Perilaku Komunikasi Mentor Di Komunitas Hong Dengan Pengunjung Di Kota Bandung (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Komunikasi Mentor Di Komunitas Hong Dengan Pengunjung Dalam Memperkenalkan Permainan Tradisional Sunda Di Kota Bandung)
Daftar Isi:
- Tujuan penlitian ini untuk mendeskripsikan, dan menganalisa tentang prilaku komunikasi mentor di komunitas Hong dengan pengunjung dalam memperkenalkan permainan tradisional Sunda di kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku komunikasi mentor yang dikaji melalui komunikasi verbal, komunikasi nonverbal dan hambatan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuaIitatif dengan studi deskriptif. Data yang diambil melalui studi lapangan seperti obserfasi partisipan, wawancara dan dokumentasi, selain itu juga melalui studi literature, dan Internet searching. Informan dipilih dengan teknik Snowbal Sampling yang terdiri dari tiga informan kunci dan dua informan pendukung. Uji keabasahan data yang digunakan peningkatan ketekuanan, diskusi dengan teman sejawat, dan memberceck. Hasil penelitian Komunikasi verbal yang dilakukan mentor komunitas Hong yaitu menjelaskan dan menceritakan makna atau filosofi permainan tradisional secara lisan, bentuk bahasa yang digunakan mentor yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Sunda, dan pemilihan kata yang mudah dimengerti. Komunikasi nonverbal mentor untuk menjelaskan komunikasi secara verbal agar lebih dimengerti oleh pengunjung seperti gerakan tangan ketika menjelaskan dan gelengan atau anggukan kepala ketika berinteraksi dengan pengunjung, pakaian yang dikenakan seperti kaos, pangsi, iket dan kebaya,, ekspresi wajah yang ditampilkan harus selalu tersenyum dan ceria menampilkan wajah yang serius ketika menjelaskan makna atau filosofi permainan tradisional, dan intonasi suara yang harus diseimbangkan tidak terlalu keras dan tidak terlalu pelan, kecepatan berbicara tidak terlalu cepat agar mudah tersampaikan kepada pengunjung. Hambatan dalam perilaku komunikasi mentor dapat berupa gangguan eksternal seperti suara gaduh dari kelompok lain dan perhatian teralihkan, gangguan internal seperti pengunjung anak kecil merasa takut karena melihat orang baru, grogi, dan gangguan semantis yaitu penggunaan bahasa mentor yang tidak dimengerti oleh pengunjung. Kesimpulan penelitian ini menunjukan, bahwa perilaku komunikasi mentor di komunitas Hong adalah mereka menggunakan komunikasi secara verbal, non verbal serta hambatan yang terjadi ketika mentor memperkenalkan permaianan tradisional kepada pengunjung. Saran bagi para mentor komunitas Hong lebih detail lagi dalam menceritakan makna permainan tradisional dan durasi kegiatannya pun di perpanjang agar pengunjung lebih mendalami bagaimana cara memainkannya permainanya.