Daftar Isi:
  • Kebutuhan ruang untuk sarana pendidikan terus meningkat seiring perkembangan zaman, serta menuntut pembangunan yang lebih cepat, efisien, sustainable, dan berkulitas. Pembangunan di lingkungan urban atau daerah-daerah yang sulit dalam mendistribusikan material akan memperlambat proses pembangunan, khususnya dalam pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, untuk itu harus ada metoda pembangunan yang dapat mengatasi atau menjadi solusi pada permasalahan tersebut. Prof. Budi Setiabudiawan, dr., Sp.A(K), M.Kes., memaparkan bahwa diwajibkan bagi mahasiswa yang mendapatkan beasiswa untuk tinggal di asrama dalam rangka menyasar pengembangan sektor non-akademik mahasiswa, pembinaan disiplin, penguatan kebersamaan, toleransi, serta sebagai kontrol untuk mensukseskan program pemerintah. Seiring program-program peningkatan SDM, kebutuhan asrama mahasiswapun semakin meningkat, khusus untuk daerah Kota Tasikmalaya, bagian sarana dan prasaranan Universitas Siliwangi mengatakan, Universitas Siliwangi yang baru menjadi Universitas Negeri membutuhkan asrama yang memiliki daya tampung sekitar 400-500 mahasiswa untuk kebutuhan mahasiswa berasrama yang mengikuti program beasiswa pemerintah. Perancangan Asrama Modular Mahasiswa menjadi salah satu contoh solusi untuk menjawab permasalahan tersebut karena pembangunan dengan metoda modular ini sebagian besar komponen bangunan dikerjakan di luar site dalam bentuk modul atau panel-panel yang siap dirangkai. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kelebihan konstruksi sistem modular dibandingkan konvensional sehingga diharapkan pihak-pihak pengembang bangunan dapat menerapkan sistem modular untuk mengefisiensikan waktu, tenaga kerja dan material yangselanjutnya berpengaruh pada pengeluaran keuangan proyek secara keseluruhan.