EVALUASI KESESUAIAN PERESEPAN OBAT RAWAT JALAN TERHADAP FORMULARIUM OBAT PADA SALAH SATU PROVIDER ASURANSI KESEHATAN KOMERSIL DI BANDUNG
Main Authors: | Kusumahati, Eva, Anggadiredja, Kusnandar, Lustiani, Lucy |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Medical Sains
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://medicalsains.ac.id/index.php/iojs/article/view/33 http://medicalsains.ac.id/index.php/iojs/article/view/33/26 |
Daftar Isi:
- Penggunaan formularium obat di asuransi dapat menjamin standar peresepan yang berkualitas baik dan efisiensi biaya. Akan tetapi masih banyak provider yang menulis resep non formularium sehingga banyak keluhan obat dari peserta asuransi. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menilai kesesuaian peresepan obat terhadap Formularium obat suatu asuransi. Penelitian ini merupakan penelitian observasi yang bersifat deskriptif analitik terhadap resep-resep yang datang di depo rumah sakit swasta di Bandung, khusus pasien sebagai peserta salah satu asuransi kesehatan komersil di Bandung. Analisis kuantitatif mengenai data untuk mengetahui persentase peresepan obat oleh dokter dilakukan berdasarkan berbagai kriteria diantaranya dari asal kunjungan poliklinik, jenis obat generik dan non generik, serta kesesuaian diagnosa dengan kelas terapi yang tercantum dalam formularium. Analisis kualitatif untuk mendeskripsikan kesesuaian antara resep dan pelayanan yang diberikan. Dari sejumlah 25 poliklinik yang ada di depo farmasi rawat sebanyak 15 poliklinik yang masih menuliskan obat non formularium. Sementara itu,obat generik yang diresepkan ada363 (42%) dan obat non generik yang diresepkansebanyak 535 item obat (58%). Berdasarkan sub kelas terapi obat, yang diperoleh daritotal 330 resep terdapat27 resep (8%) obat non formularium, sedangkan yang sesuai dengan formularium obat asuransi sebanyak303 resep (92%).Tinjauan terhadap kesesuaian penulisan resep dengan diagnosis menunjukkan 100%sesuai. Berdasarkan analisa kuantitatif menunjukkan masih ada 8% dari total 898 item obat diresepkan yang tidak sesuai dengan formulariumdan berdasarkan analisa kualitatif menunjukkan masih ada beberapa dokter yang menuliskan obat non formularium.