FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD CUT NYAK DHIEN MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2015

Main Author: HERNIKA, NIM : 08C10104041
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.utu.ac.id/306/1/I-V.pdf
http://repository.utu.ac.id/306/
http://utu.ac.id/
Daftar Isi:
  • Hernika. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015. Dibawah bimbingan Kartini, SE, M.kes dan Marniati, SKM, M.kes. Kinerja perawat merupakan hal terpenting bagi pengembangan Rumah sakit. Diketahui dari survey masih ada perawat yang belum mentaati peraturan yang berlaku, sepertip elanggaran terhadap jadwal kerja, dalam hal kepemimpinan jaga kurang kemampuan manajerial, serta imbalan jasa yang kurang memuaskan. Begitu juga dengan fasilitas masih kurang memadai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Meulaboh. Sampel ditentukan secara total sampling yang berjumlah 59 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Metode analisa secara bivariat komputerisasi dan disajikan dalam bentuk narasi dan tabel. Dari hasil analisa bivariat, menunjukkan bahwa motivasi perawat mayoritas pada kategori kurang (71,9%), factor kepemimpinan mayoritas pada kategori kurang (74,2%), fasilitas kerja mayoritas pada kategori tidak mendukung (64,7%), mayoritas perawat pernah mendapatkan pelatihan tentang asuhan keperawatan (54,4%), kemudian mayoritas responden (69,6%) menyatakan tidak puas dengan imbalan jasa. Hasil analisa bivariat diperoleh hasil terdapat hubungan yang bermakna ntara motivasi dengan kinerja perawat (p-value 0,007), terdapat hubungan yang bermakna antara kepemimpinan dengan kinerja perawat (p-value 0,003), terdapat hubungan yang bermakna antara fasilitas kerja dengan kinerja perawat (p-value 0,015), terdapat hubungan yang bermakna antara pelatihan dengan kinerja perawat (p-value 0,030) dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara imbalan jasa dengan kinerja perawat (p-value 0,008) Dalam hal ini disarankan kepada perawat dapat melayani pasien dengan senang hati, ramah, dan juga diharapkan dapat menetapkan dan melaksanakan tindakan keperawatan setiap masalah.