EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL TERHADAP GEOMETRIK (Studi Kasus Simpang Empat Swadaya, Meulaboh)

Main Author: SURYADI, 06C10203046
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.utu.ac.id/165/1/I-V.pdf
http://repository.utu.ac.id/165/
http://utu.ac.id
Daftar Isi:
  • Meningkatnya pertumbuhan lalu lintas mangakibatkan terjadinya kemacetan, oleh sebab itu untuk mengendalikan para pengguna lalu lintas diperlukan simpang yang diatur dengan sinyal. Pengaturan alat pemberi isyarat lalu lintas ditentukan dengan berkurangnya penundaan waktu untuk melalui persimpangan dan berkurangnya angka kecelakaan pada persimpangan yang bersangkutan. Atas dasar uraian di atas salah satu pertimbangan penulis untuk mengusulkan penelitian Tugas Akhir ini dengan judul “Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal Terhadap Geometrik Studi Kasus Simpang Empat Swadaya, Meulaboh”. Tujuan dari penelitian untuk mengevaluasi kinerja simpang guna meningkatkan kapasitas persimpangan dengan menghitung ulang kondisi eksisting yang ada di lapangan dan memberi masukan atau solusi tentang permasalahan yang ada serta melakukan perubahan dengan perbaikan geometrik jalan. Adapun rumusan masalah melihat tingkat kinerja persimpangan sebelum dan sesudah perubahan geometrik, tinjauan terhadap volume lalu lintas, hambatan samping, dan derajat kejenuhan. Penelitian ini dibatasi pada lokasi Simpang Empat Swadaya-Meulaboh Kabupaten Aceh Barat, dengan menghitung volume lalu lintas setiap lengan persimpangan, geometrik simpang dan menggunakan metoda MKJI 1997. Dari hasil perhitungan simpang secara keseluruhan, pada kondisi eksisting didapatkan, volume arus lalu lintas pada Jalan Nasional arah Runding 507 smp/jam dengan kapasitas 268 smp/jam, Jalan Nasional arah Kota 544 smp/jam dengan kapasitas 288 smp/jam, Jalan Cendrawasih 273 smp/jam dengan kapasitas 145 smp/jam dan Jalan Swadaya 202 smp/jam dengan kapasitas 107 smp/jam, dengan waktu siklus yang disesuaikan sebesar 95 detik, berarti bahwa simpang tersebut sudah lewat jenuh, dengan ditandai tingginya nilai tundaan simpang rata-rata 1523,93 stop/smp/det dan nilai derajat kejenuhan perlengan simpang 1,89 lebih tinggi dari ketetapan MKJI 1997 sebesar 0,85. Walaupun dilakukan perubahan geometrik dengan merubah dari 4 fase menjadi 3 fase hijau awal masih juga didapati hasil perhitungan untuk derajat kejenuhan tidak lebih baik, maka dapat disimpulkan untuk Simpang Empat Swadaya – Meulaboh tidak layak dijadikan simpang bersinyal karena nilai waktu hijau rata-rata perlengan simpang sebesar 19 detik.