Pengaruh Infra Red dan Elektrical Stimulation serta Massage terhadap Kasus Bell’s Palsy Dekstra

Main Authors: Amanati, Suci, Purnomo, Didik, Abidin, Zainal
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Akademi Fisioterapi Widya Husada Semarang , 2017
Online Access: http://jurnal.akfis-whs.ac.id/index.php/akfis/article/view/5
http://jurnal.akfis-whs.ac.id/index.php/akfis/article/view/5/2
Daftar Isi:
  • Bell’s palsy adalah kelumpuhan facialis perifer akibat proses non-supuratif, non neo-plasmatik, non neo-degeneratif primer namun sangat mungkin akibat edema jinak pada bagian nervus fasialis di foramen stylomastoideus atau sedikit proksimal dari foramen stylomatoideus. Data yang dikumpulkan dari 4 buah Rumah sakit di Indonesia didapatkan frekuensi Bell’s palsy sebesar 19,55 % dari seluruh kasus neuropati dan terbanyak pada usia 21 – 30 tahun. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh infra red, electrical stimulation dan massage pada penderita bell’s palsy dextra. Populasi penelitian ini adalah pasien penderita bell’s palsy dextra. Sampel penelitian ini menggunakan seluruh populasi, yaitu sebanyak 8 pasien yang secara keseluruhan diambil sebagai sampel penelitian. Pengumpulan data didapat dari pemeriksaan kemampuan fungsional dengan skala ugo fish. skala ugo fish merupakan pengukuran pemeriksaan kemampuan fungsional. Hasil uji t menunjukkan Sig. = 0,000 (<0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti kemampuan fungsional sebelum dan sesudah tindakan (terapi latihan) tidak sama. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan adanya pengaruh Infra red, electrical stimulation dan massage dapat mengurangi kaku wajah pada penderita bell’s palsy dextra