Pengaruh Nebulizer, Infra Red dan Chest Therapy terhadap Asma Bronchiale

Main Authors: Kuswardani, Kuswardani, Purnomo, Didik, Amanati, Suci
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Akademi Fisioterapi Widya Husada Semarang , 2017
Online Access: http://jurnal.akfis-whs.ac.id/index.php/akfis/article/view/10
http://jurnal.akfis-whs.ac.id/index.php/akfis/article/view/10/7
Daftar Isi:
  • Asma Bronchial adalah penyakit inflamasi obstruktif yang ditandai oleh periode episodik spasme otot-otot polos dalam dinding saluran udara bronchial (spasme bronkus). Spasmebronkus itu menyempitkan jalan nafas, sehingga membuat pernafasan menjadi sulit dan menimbulkan bunyi mengi. Tahun 2006, jumlah penderita asma diperkirakan mencapai 300 juta orang di dunia, angka ini diperkirakan akan terus meningkat 400 juta orang pada 2025. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh nebulizer, infra red dan chest therapy terhadap penderita asma bronchial. Populasi penelitian ini adalah pasien penderita asma bronchiale. Sampel penelitian ini menggunakan seluruh populasi, yaitu sebanyak 8 pasien yang secara keseluruhan diambil sebagai sampel penelitian. Pengumpulan data didapat dari pemeriksaan Sesak Napas dengan skala borg. Skala Borg sebagai pemeriksaan sesak nafas. Hasil uji t menunjukkan Sig. = 0,000 (<0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti sesa nafas sesudah dan sebelum tindakan nebulizer, infra red dan chest therapy tidak  sama. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa Nebulizer, infra red dan Chest Therapy dapat mengurangi sesak nafas pada penderita asma bronchial.