Anti-Inflammation Activity Test of Nanoparticles Ethanol Extract of Temulawak Rhizome (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) with Protein Denaturation Inhibition Method
Main Authors: | Farida, Yunahara, Rahmat, Deni, Amanda, Agi Widia |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila
, 2018
|
Online Access: |
http://jifi.farmasi.univpancasila.ac.id/index.php/jifi/article/view/569 http://jifi.farmasi.univpancasila.ac.id/index.php/jifi/article/view/569/377 |
Daftar Isi:
- Javanese turmeric rhizome (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) has been known to have many health benefits as antibacterial, anti-inflammatory, antidiabetic and anticancer. The purpose of this study was to compare the anti-inflammatory activity of temulawak rhizome extract with its nanoparticles. Temulawak rhizome extract was obatained by maceration using 96% (v/v) ethanol as a solvent. The extracts were made into nanoparticles by ionic gelation method which used chitosan and tripolyphosphate. The results of antiinflammatory activity test using a method of inhibiting protein denaturation showed the persentage of inhibition of protein denaturation (IC50) of the extract of temulawak rhizome of 521.67±5.80 ppm while the IC50 of the nanoparticles was 398.02±1.78 ppm. Accordingly, the antiinflammatory activity of the nanoparticles was better than the extract of temulawak rhizome.
- Rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) dikenal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan sebagai antibakteri, antiinflamasi, antidiabetes dan antikanker. Tujuan dari penelitian ini untuk membandingkan aktivitas antiinflamasi dari ekstrak rimpang temulawak dengan nanopartikelnya. Ekstrak rimpang temulawak dibuat dengan maserasi yang menggunakan pelarut etanol 96% (v/v). Ekstrak dibuat menjadi nanopartikel dengan metode gelasi ionik dimana menggunakan kitosan dan tripolifosfat. Uji antiinflamasi in vitro dilakukan dengan metode penghambatan denaturasi protein. Hasil uji aktivitas antiinflamasi dengan menggunakan metode penghambatan denaturasi protein pada ekstrak dan nanopartikel ektrak rimpang temulawak menunjukkan bahwa ekstrak memiliki aktivitas antiinflamasi. Hasil menunjukkan nilai rata-rata penghambatan denaturasi protein (IC50) dari ektrak 521,67± 5,80 bpj sedangkan nilai IC50 dari nanopartikel ektrak rimpang temulawak yang diuji yaitu 398,02±1,78 bpj. Sehingga hasilnya menunjukkan bahwa aktivitas antiinflamasi nanopartikel ekstrak rimpang temulawak lebih baik daripada ekstrak rimpang temulawak.