Effect of Spirulina Platensis on Level Analysis, Histopathology, Insulin and Glut-4 Expression in Wistar Rats Induced by Streptozotosin

Main Authors: Kintoko, Kintoko, Balfas, Rifqi Ferry, Ustrina, Nura, Widyarini, Sitarina, Saputri, Lintang Cahya, Nurwijayanti, Anandita, Riana, Fajar Slamet, Anggraini, Neni Tri
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Fakultas Farmasi Universitas Pancasila , 2018
Online Access: http://jifi.farmasi.univpancasila.ac.id/index.php/jifi/article/view/541
http://jifi.farmasi.univpancasila.ac.id/index.php/jifi/article/view/541/379
Daftar Isi:
  • Based on Basic Health Research, in Yogyakarta the incidence of diabetes mellitus based on doctor's diagnosis is 2.6% and symptoms will increase with age, but will decrease from age> 65 years. In the treatment of diabetes mellitus there are several treatments with synthetic drugs and natural ingredients for natural ingredients such as Spirulina platensis. Spirulina platensis is one of the microalgae that contains the natural spectrum of carotene and xantophyll pigment mixtures, and with fikocyanin has antioxidant activity, and Spirulina platensis can show a decrease in blood sugar. The type of research conducted is an experimental study. Spirulina platensis is made with several doses of 36 mg, 72 mg, and 144 mg. Rats were divided into 6 groups, 5 groups of streptozotosin induced at a dose of 45 mg / kgBW until the mice had DM were characterized by high KGD yield, then given spirulina suspension, measured in sugar levels on days 0-28. After that the mice in the blood and then analyzed the effect of Spirulina platensis on creatinine and urea in blood. The results were analyzed using SPSS ANOVA and Post Hoc Test methods with 95% confidence level. The results of the analysis of levels in various groups showed that in the induction of streptozotocin treated with spirulina plantesis various doses there was improvement in each analysis of the levels obtained, and also at the dose STZ+SP 36 in each analysis can improve the level of analysis. While on histopathology result and insulin expression in pancreas and histology and expression of glucose transporter 4 and histopathology on kidney and liver showed good change at various treatment dose group especially in STZ+SP 36 group. So at STZ+SP 36 dose showing the change both in this study.
  • Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar, di Yogyakarta angka kejadian diabetes melitus berdasarkan diagnosis dokter didapat sebanyak  2,6% dan gejala akan meningkat sesuai bertambahnya umur, namun akan turun mulai umur >65 tahun. Pada pengobatan diabetes melitus ini terdapat beberapa pengobatan dengan obat sintetik dan bahan alam untuk bahan alam salah satunya yaitu Spirulina platensis. Spirulina platensis adalah salah satu mikroalga yang di dalamnya mengandung spektrum alami dari campuran karoten dan pigmen xantofil, dan dengan fikosianin memiliki aktivitas antioksidan, serta Spirulina platensis dapat menunjukan penurunan pada gula darah. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental. Spirulina platensis dibuat suspensi dengan beberapa macam dosis 36 mg, 72 mg, dan 144 mg. Tikus dibagi 6 kelompok, 5 kelompok diinduksi streptozotosin dengan dosis 45 mg/kgBB hingga tikus mengalami DM ditandai dengan hasil KGD yang tinggi, kemudian di beri suspensi spirulina, di ukur kadar gula pada hari ke 0-28. Setelah itu tikus di ambil darah kemudian dianalisis pengaruh Spirulina platensis terhadap kadar kreatinin dan ureum dalam darah. Hasil dianalisis menggunakan SPSS metode ANOVA dan Post Hoc Test dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil dari analisis kadar pada berbagai kelompok menunjukan bahwa pada induksi streptozotocin yang diberi perlakuan spirulina plantesis berbagai dosis terdapat perbaikan pada tiap analisis kadar yang didapat, dan juga pada dosis STZ+SP 36 pada tiap analisis dapat memperbaiki kadar analisis. Sedangkan pada hasil histopatologi serta ekspresi insulin pada pankreas dan histologi serta ekspresi glucose transporter 4 serta histopatologi pada ginjal dan hati menunjukan perubahan yang baik pada berbagai kelompok dosis perlakuan terutama pada kelompok STZ+SP 36. Sehingga pada dosis STZ+SP 36 yang menunjukan perubahan yang baik pada penelitian ini.